Manado, Beritamanado.com – Berbagai cara dilakukan warga untuk bisa makan dan bertahan hidup di tengah situasi Covid-19.
Di antaranya berbisnis kuliner seperti yang dilakukan Junaedi Richo Rongkonusa (31), kendati lelaki ini tak berlatar pendidikan Tata Boga.
Junaedi yang adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, pasangan Agus Rongkonusa (65) dan Marie Mora (60), memiliki hobi membuat kue.
“Beberapa kue yang dipasarkan seperti cake, srikaya, dan lain-lain,” kata Junaedi baru-baru ini.
Awal ketertarikannya membuat kue dimulai pada tahun 2017 yang bermodal resep dari ibunya dan melihat dari youtube.
“Pertama kue dibuat hanya untuk dimakan orang rumah. Saat pandemi Covid-19, kebetulan di kantor terjadi pengurangan jam kerja dan tidak terlalu sibuk, jadi terpikir untuk menjual kue. Ketika itu bulan April hingga saat ini,” ujarnya pernah jualan kue keliling.
Kue yang dijual kisaran Rp50 ribu hingga Rp70 ribu.
“Konsumen yang sering memesan di hari biasa itu 4 hingga 5 orang. Jika hari libur seperti Sabtu dan Minggu bisa capai 9 hingga 10 orang,” katanya.
Karyawan swasta yang bergerak di bidang kontraktor ini mengakui pendapatan pada penjualan kue sangat menguntungkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Puji Tuhan pendapatan dari 7 macam kue di atas bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari di luar pendapatan kantor,” tutur dia.
Usaha yang dijalankan bernama “Jr-Keik duludulu” dipasarkan melalui media sosial, mulut ke mulut.
Dan banyak keluarga dan teman-teman yang mendukung sehingga ikut membantu dan memasarkan lewat media sosial juga.
Ia mengaku suka duka menjalankan bisnisnya, sempat beberapa adonan yang sering tidak jadi, dan harus dibuat lagi, sedangkan sukanya ada banyak sekali, apalagi ini sudah menjadi hobi.
“Dalam situasi apapun pasti ada dua sisi, mari fokus pada sisi baiknya agar apa yang terjadi dan disituasi apapun kita jangan pasrah dengan keadaan, tetapi mari bangkit dari keterpurukan,” beber Ketua Pemuda GMIM Viadolorosa Kairagi II Manado ini.
(Penulis: Ady Putong)