Langowan, BeritaManado.com — Mungkim tak banyak yang mengetahui, bahwa kasus kelainan jantung bawaan (KJB) atau lebih dikenal dengan jantung bocor di Minahasa seperti tidak pernah terangkat ke publik.
Namun pada saat yang bersamaan, pasien yang sudah divonis dokter harus dioperasi juga sedang berjuang untuk mendapatkan dukungan finansial sebagai biaya hidup selama kurang lebih 2 bulan berada di ibukota negara.
Perlu diketahui, bahwa untuk saat ini, operasi jantung bocor belum bisa dilakukan pada rumah sakit yang ada di Sulawesi Utata, termasuk RSUP Prof RD Kandou Malalayang, Manado.
Beberapa rumah sakit di Jakarta masih menjadi pilihan utama sebagai lokasi rujukan bagi pasien-pasien yang akan dioperaai, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.
Efrando Moningka, warga Desa Sumarayar Kecamatan Langowan Timur adalah salah satu pasien yang sudah mendapatkan rekomendasi dari Poli Jantung RSUP Prof RD Kandou Malalayang Manado ke RS Cipto Mangunkusumo untuk menjalani tundakan operasi jantung bocor sejak April 2019.
Menjadi driver Grab Bike adalah pilihan yang harus diambil fans klub sepak bola Spanyol Barcelona ini, dengan tujuan untuk mengumpulkan biaya hidup yang akan digunakan selama berada di Jakarta nanti.
“Penghasilannya lumayan untuk menambah tabungan yang belum seberapa. Rencana ke Jakarta masih sebatas harapan. Saya hanya berharap agar tindakan operasi dapat segera dilakukan,” harap Efrando. (Frangki Wullur)