Manado — Berdasarkan apa yang telah dilakukan selama bertugas, Melky Jakhin Pangemanan (MJP) SIP, MAP, dan Jurani Rurubua SST, mendapat penghargaan sebagai legislator teladan dan paling berdedikasi se-Sulut 2019 oleh Forum Pemantau Parlemen (FPP).
Melky Pangemanan didaulat sebagai legislator teladan tingkat provinsi sedangkan Jurani Rurubua sebagai legislator teladan tingkat kabupaten/kota.
Pemberian penghargaan digelar saat diskusi publik bertajuk Wakil Rakyat, Wakil Parpol atau Wakil Siapa, di salah satu kafe Tikala, Jumat (20/12/2019).
“Keputusan penghargaan ini diberikan setelah mendengarkan masukkan dari semua perwakilan FPP kabupaten/kota, dimana kriteria legislator teladan yang kita ambil dari kehadiran di kantor, keaktifan di legislatif, kekritisan di setiap pembahasan, terobosan yang dilakukan, hubungan masyarakat, dan dampak positif dari apa yang dikerjakannya,” kata Sony Undap, wakil ketua FPP.
Sony Undap menjelaskan bahwa Melky Pangemanan secara transparan berani berbeda dengan anggota DPRD Provinsi Sulut lainnya.
“Terbukti MJP mengembalikan dana reses perdananya sebesar 9 juta,” tutur Sony Undap.
Selain itu menurut Sony Undap, Jurani Rurubua juga banyak memiliki keunggulan soal keaktifan serta kritis dalam lembaga legislatif.
“Jurani kritis untuk kepentingan umum, keaktifannya juga dapat dilihat dari beberapa kali kegiatan turun lapangan mengantisipasi laporan masyarakat,” ujar Sony Undap.
Diketahui aktifitas Jurani Rurubua selama menjabat lagislatif DPRD Manado, rajin menemui warga dan memberikan bantuan langsung kepada yang membutuhkan.
“Bantuan pembelian rumah subsidi berupa uang muka untuk 37 kepala keluarga, distribusi air bersih, bantuan pembangunan rumah ibadah, bantuan beasiswa keluarga kurang mampu dan bantuan ke panti asuhan, niat yang baik ini menjadi kriteria bukan jumlah materinya yang dinilai,” ungkapnya.
Ditambahkannya, Jurani Rurubua juga berani menerapkan transparansi soal dana.
“Selain terobosan rumah aspirasi, Jurani berani melakukan transparansi dana reses,” ucapnya.
Sementara Jurani Rurubua pada saat itu mengatakan apa yang telah dilakukannya selama menjabat anggota DPRD Manado bukan untuk pencitraan.
“Saya mau jelaskan apa yang dilakukan selama ini bukan untuk pencitraan, buat apa pencitraan karena sekarang ini Rani sudah duduk sebagai anggota dewan, kalau saat kampanye sebelum pemilu mungkin itu boleh dikatakan pencitraan,” tegas Jurani Rurubua.
Lebih lanjut Jurani menjelaskan apa yang dilakukannya itu sebagai realisasi keterpanggilan.
“Yang saya lakukan karena keterpanggilan dari hati untuk melayani rakyat, bukan untuk pencitraan,” tandasnya.
Untuk itu Jurani mengucapkan terima kasih kepada awak media yang sudah menilai kinerjanya selama ini.
“Apa yang saya lakukan selama ini bukan untuk mendapatkan penghargaan, jika saya salah silahkan kritik, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada para wartawan yang telah mengawal saya dalam tugas dan tanggung jawab sebagai wakil rakyat di DPRD Manado,” pungkas Jurani Rurubua
Diketahui, di partai MJP menjabat Ketua DPW PSI Sulut, sementara Jurani menjabat sebagai Wakil Ketua DPW Sulit. Keduanya juga merupakan pengurus Organisasi Adat terbesar di Indonesia Laskar Manguni Indonesia (LMI). Di mana MJP menjabat Tonaas Departemen Riset dan IPTEK Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LMI, sedangkan Jurani menjabat Tonaas Departemen Ekonomi DPP LMI.
Bertindak sebagai moderator pada diskusi malam itu Joppy Senduk, duduk mewakili pers Maikel Lela dan dihadiri oleh ketua FPP Alex Malese, sekretaris Jenly Siwi, bendahara Greiny Sambut dan sejumlah anggota wartawan.
(BennyManoppo)