Jakarta, BeritaManado.com — Political Weather Stations (PWS) merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal Calon Presiden (Capres) 2024, Kamis (24/8/2023).
Dalam survei, PWS memasang tiga nama yang diyakini kuat bakal maju mencalonkan diri saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Tiga bakal capres tersebut, yakni Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura, kemudian ada Prabowo Subianto diusung oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Partai Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN), serta Anies Baswedan didukung oleh NasDem, PKS, dan Partai Demokrat.
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, hasil survei PWS mengungkap bahwa mayoritas responden atau 40,8 persen dari 1.200 responden memilih Prabowo Subianto untuk menggantikan Presiden RI Joko Widodo.
Sedangkan 35,6 persen memilih Ganjar Pranowo, dan 19,5 persen memilih Anies Baswedan.
PWS mengungkap bahwa nama Prabowo konsisten memperoleh suara terbanyak dalam mekanisme top of mind para responden.
Hal ini terjadi baik di simulasi Pilpres 2024 dengan 10 nama tokoh, simulasi tiga nama tokoh, dan simulasi head-to-head dua nama tokoh.
Menariknya, PWS mengungkap bahwa jika Pilpres hanya diikuti dua capres, Prabowo ternyata unggul cukup jauh dari Ganjar.
“Sebanyak 52,6 persen responden menyatakan dukungannya pada Prabowo. Sementara itu, Ganjar hanya dipilih oleh 42,8 persen atau terpaut sekitar 10 persen dari Prabowo. Lebarnya gap elektabilitas kedua capres ini dikarenakan jika Pilpres hanya diikuti dua calon, pendukung Anies cenderung bermigrasi ke Prabowo daripada ke Ganjar,” kata Peneliti Utama PWS, Sharazani.
Di sisi lain, dalam head to head Prabowo dengan Anies, Ketua Umum Gerindra itu juga unggul jauh dengan 58,4 persen suara, sementara Anies memperoleh 36,5 persen suara.
“Keunggulan elektabilitas Prabowo terhadap Anies mencapai 22 persen. Ini terjadi karena pendukung Ganjar secara ideologis lebih mudah bermigrasi ke Prabowo (sama-sama nasionalis), daripada ke Anies yang sejak awal kurang mendapatkan dukungan dari kalangan non-Muslim,” tutur Sharazani.
Peneliti Utama PWS ini berpendapat, elektabilitas Prabowo ini lebih unggul dibandingkan dengan dua nama potensial lainnya beberapa faktor.
“Pertama, faktor ‘Jokowi effect’ tak dapat disangkal berperan besar dalam mengangkat elektabilitas Prabowo sehingga sulit terkejar oleh Ganjar, apalagi Anies. Fenomena meningkatnya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi dan tingginya approval rating beliau, menjadikan capres mana pun yang dipersepsikan publik di-endorse atau mendapat approval dari Jokowi dengan sendirinya akan memperoleh bonus elektoral,” ujar dia.
Kedua, kata dia, persepsi publik terhadap sosok Prabowo dinilai sudah semakin positif.
“Berdasarkan analisis media monitoring yang dilakukan PWS, sentimen positif terhadap Prabowo terus menguat, sementara sentimen negatifnya terus berkurang,” kata Peneliti Utama PWS.
Hasil survei PWS terkait elektabilitas bakal calon presiden diperoleh dari hasil wawancara terhadap 1.200 responden di 34 provinsi Indonesia pada 13–20 Agustus 2023.
Margin of error hasil survei kurang lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaannya 95 persen.
(jenlywenur)