Bitung – Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (K-SBSI) Kota Bitung, Rabu (3/7) berencana bakal menggelar aksi demo besar-besaran terkait kenaikan harga BBM. Menurut salah satu pengurus K-SBSI Kota Bitung, Rocky Oroh dalam siaran persnya, aksi damai ini gabungan dari 4 Federasi yang akan menyampaikan sejumlah tuntutan terkait kenaikan harga BBM.
“Selain menyampaikan 10 tuntutan, para buruh ini mengancam akan mengadakan penolakkan besar-besaran atas pembayaran pajak dan retribusi, serta akan menolak perancangan Perda dan semua kebijakan pemerintah khususnya di Kota Bitung,” kata Oroh dalam rilisnya, Selasa (2/7).
Aksi ini akan diikuti ribuan buruh, terdiri dari angkutan kota, ojek dan karyawan serta masyarakat umum. Dimana massa akan berkumpul di depan kantor Samsat kemudian akan melakukan konvoi serta orasi di pusat kota, administrator pelabuhan, PLN, Pertamina, Kantor Walikota dan akan berakhir DPRD Kota Bitung.(enk)
Berikut Tuntutan K-SBSI Bitung :
1. Penyesuaian Upah Minimum Propinsi (UMP).
2.Segera laksanakan Upah Minimum Kota (UMK) untuk Kota Bitung.
3. Batalkan KEP. WALIKOTA No. 188.45/HKM/SK/133/2013 terkait harga tarif.
4.Menghentikan penambahan armada (angkot) baru. Penambahan bisa dilakukan di jalur yang memang membutuhkan tambahan armada dengan syarat peremajaan.
5.Jalur/Rambu Lalulintas Pasar Girian – Pasar Winenet ditata kembali dan dijaga.
5.Meminta Administrator Pelabuhan Bitung (Pelindo) segera mengatur lokasi parkir khusus untuk angkutan kota dan ojek resmi di dalam area pelabuhan Bitung serta membebaskan biaya retribusi angkutan.
6.Alokasi khusus BBM untuk keperluan kepulauan pulau Lembeh (transportasi dan nelayan).
7.Segera bentuk agen LPG di setiap kelurahan.
8.Alokasi khusus Pertamini.
9. Pemutahiran data penerima BLSM yang tidak tepat sasaran.
10.Ganti Kacab PLN Bitung.
Bitung – Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (K-SBSI) Kota Bitung, Rabu (3/7) berencana bakal menggelar aksi demo besar-besaran terkait kenaikan harga BBM. Menurut salah satu pengurus K-SBSI Kota Bitung, Rocky Oroh dalam siaran persnya, aksi damai ini gabungan dari 4 Federasi yang akan menyampaikan sejumlah tuntutan terkait kenaikan harga BBM.
“Selain menyampaikan 10 tuntutan, para buruh ini mengancam akan mengadakan penolakkan besar-besaran atas pembayaran pajak dan retribusi, serta akan menolak perancangan Perda dan semua kebijakan pemerintah khususnya di Kota Bitung,” kata Oroh dalam rilisnya, Selasa (2/7).
Aksi ini akan diikuti ribuan buruh, terdiri dari angkutan kota, ojek dan karyawan serta masyarakat umum. Dimana massa akan berkumpul di depan kantor Samsat kemudian akan melakukan konvoi serta orasi di pusat kota, administrator pelabuhan, PLN, Pertamina, Kantor Walikota dan akan berakhir DPRD Kota Bitung.(enk)
Berikut Tuntutan K-SBSI Bitung :
1. Penyesuaian Upah Minimum Propinsi (UMP).
2.Segera laksanakan Upah Minimum Kota (UMK) untuk Kota Bitung.
3. Batalkan KEP. WALIKOTA No. 188.45/HKM/SK/133/2013 terkait harga tarif.
4.Menghentikan penambahan armada (angkot) baru. Penambahan bisa dilakukan di jalur yang memang membutuhkan tambahan armada dengan syarat peremajaan.
5.Jalur/Rambu Lalulintas Pasar Girian – Pasar Winenet ditata kembali dan dijaga.
5.Meminta Administrator Pelabuhan Bitung (Pelindo) segera mengatur lokasi parkir khusus untuk angkutan kota dan ojek resmi di dalam area pelabuhan Bitung serta membebaskan biaya retribusi angkutan.
6.Alokasi khusus BBM untuk keperluan kepulauan pulau Lembeh (transportasi dan nelayan).
7.Segera bentuk agen LPG di setiap kelurahan.
8.Alokasi khusus Pertamini.
9. Pemutahiran data penerima BLSM yang tidak tepat sasaran.
10.Ganti Kacab PLN Bitung.