BITUNG—Basic Better Approaches to Service Provision Thought Increased in Sulawesi (Basic project), Selasa (9/8) memberikan pemahaman kepada anggota DPRD kota Bitung soal penyusunan APBD. Dimana ada sekitar 16 anggota DPRD terperangah ketika tim dari Basic yang diketuai John Duff memberikan pemahaman tentang penyusunan APBD yang lebih berpihak kepada pembangunan masyarakat.
“Selama ini pihak DPRD tidak memperhatikan secara pasti soal alokasi-alokasi anggaran yang ada di APBD, padahal jika diperhatikan secara seksama, banyak program atau alokasi anggaran yang hanya bertujuan untuk kepentingan pegawai, bukan publik,” kata Adviser DPRD Basic program, Angel Manembu.
Manembu sendir berharap dengan pelatihan tersebut, pihak DPRD memiliki acuan untuk mendukung penyusunan APBD yang lebih pro rakyat sebagai tujuan pembangunan milenium. Apalagi keberhasil pembangunan menurutnya, tidak harus dikur dari banyak gedung-gedung yang bertingkat, namun harus diutamakan sumber daya manusia.
“Penyusunan APBD tahun 2010 dan 2011 kota Bitung untuk kesehatan bisa dibilang baik disbanding dengan kabupaten kota yang lain, namun untuk pendidikan masih kurang, sebab kebanyakan tersedot pada belanja pegawai,” katanya.
Menurut Manembu, alokasi anggaran pendidikan kota Bitung memang sudah mencapai 35%. Namun jika diperhatikan secara sekasama, program atau posa anggaran yang dialokasikan lebih banyak membiayai belanja tenaga pengajar. Sedangkan untuk alokasi pendidikan sendiri seperti program anak putus sekolah atau biaya anak tidak mampu sangat minim alokasi anggarannya.
Sementara itu, peserta pelatihan dari DPRD Bitung, Victor Tatanude dan Welem Wuwungan mengatakan puas dengan penjelasan yang dilakukan oleh Basic. Mengingat dalam penjelasan menurut Tatanude dan Wuwungan, tim Basic mempergunkan simulasi sehingga cepat mengerti dan ditangkap oleh peserta.
“Dan tentunya akan lebih mudah ditindaklanjuti pada penyusunan APBD, sebab dari apa yang baru kami dapat ternyata belanja pegawai lebih khusus untuk seragam lebih besar alokasi anggarannya jika dibandingkan program pemberantasan buta huruf,” ujar keduanya kompak.(en)