“Warga Dianjurkan Secepatnya ke Puskesmas”
AMURANG—Musim kemarau disertai angin kencang terjadi setiap bulan Juli sampai Agustus. Dampak dari alam semesta milik Tuhan ini adalah sejumlah
penyakit bisa mengancam manusia. Selain ISPA atau 10 penyakit lainnya, ada juga anjing gila yang mengakibatkan rabies.
“Nah, penyakit tersebut kalau terlambat diobati bisa menimbulkan kematian,”
ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Minsel, Dr Jeffry Rogi. ‘’Bahkan, banyak yang sudah meninggal dunia. Ini diakibatkan warga tidak langsung mengobati di Puskesmas, Pustu atau Poskesdes terdekat di 17 kecamatan,” tambahnya.
Menurut Rogi, gigitan anjing sangat rentan dengan rabies. Olehnya, kalau ada warga yang mengetahuinya jangan didiamkan. “Bantu mereka untuk membawa ke Puskesmas terdekat,’’ tukas Rogi mengajak.
Kata Rogi lagi, rabies bukan hanya akibat gigitan anjing. Tetapi, gigitan kucing dan monyet atau yaki. Tiga jenis hewan tersebut rentan dengan penyakit rabies. Maka dari itu, baik yang menderita maupun warga yang melihat bisa membantu membawa korban ke Puskesmas terdekat.
‘’Khusus warga miskin, jangan malu ataupun ragu pergi ke Puskesmas untuk berobat. Sebab, pihaknya akan memprioritas pelayanan warga miskin. Apalagi yang terserang penyakit gigitan anjing atau hewan berbisa lainnya,’’ sebutnya.
Menurut Rogi, pada saat digigit anjing, monyet atau kucing. Warga jangan membiarkannya, langsung dicuci dengan sabun bersama air yang berjalan.
Setelah itu, dua minggu sesudah digigit harus dipantau. Kalau hewan tersebut
mati atau hilang laporkan ke petugas kesehatan.
‘’Jika hewan tersebut mati harus dipotong kepalanya dan diantar ke laboratorium hewan di Kalasey Manado. Sedangkan dari gigitan diatas mengandung rabies, korban dianjurkan mendapat suntikan rabies pula. Sedangkan anjing hilang tanpa jejak harus disuntik dengan vaksin rabies,’’ ungkap Rogi. (andries)
“Warga Dianjurkan Secepatnya ke Puskesmas”
AMURANG—Musim kemarau disertai angin kencang terjadi setiap bulan Juli sampai Agustus. Dampak dari alam semesta milik Tuhan ini adalah sejumlah
penyakit bisa mengancam manusia. Selain ISPA atau 10 penyakit lainnya, ada juga anjing gila yang mengakibatkan rabies.
“Nah, penyakit tersebut kalau terlambat diobati bisa menimbulkan kematian,”
ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Minsel, Dr Jeffry Rogi. ‘’Bahkan, banyak yang sudah meninggal dunia. Ini diakibatkan warga tidak langsung mengobati di Puskesmas, Pustu atau Poskesdes terdekat di 17 kecamatan,” tambahnya.
Menurut Rogi, gigitan anjing sangat rentan dengan rabies. Olehnya, kalau ada warga yang mengetahuinya jangan didiamkan. “Bantu mereka untuk membawa ke Puskesmas terdekat,’’ tukas Rogi mengajak.
Kata Rogi lagi, rabies bukan hanya akibat gigitan anjing. Tetapi, gigitan kucing dan monyet atau yaki. Tiga jenis hewan tersebut rentan dengan penyakit rabies. Maka dari itu, baik yang menderita maupun warga yang melihat bisa membantu membawa korban ke Puskesmas terdekat.
‘’Khusus warga miskin, jangan malu ataupun ragu pergi ke Puskesmas untuk berobat. Sebab, pihaknya akan memprioritas pelayanan warga miskin. Apalagi yang terserang penyakit gigitan anjing atau hewan berbisa lainnya,’’ sebutnya.
Menurut Rogi, pada saat digigit anjing, monyet atau kucing. Warga jangan membiarkannya, langsung dicuci dengan sabun bersama air yang berjalan.
Setelah itu, dua minggu sesudah digigit harus dipantau. Kalau hewan tersebut
mati atau hilang laporkan ke petugas kesehatan.
‘’Jika hewan tersebut mati harus dipotong kepalanya dan diantar ke laboratorium hewan di Kalasey Manado. Sedangkan dari gigitan diatas mengandung rabies, korban dianjurkan mendapat suntikan rabies pula. Sedangkan anjing hilang tanpa jejak harus disuntik dengan vaksin rabies,’’ ungkap Rogi. (andries)