Amurang—Kabupaten Minahasa Selatan, telah memiliki Tempat Pembuangan Akhir Modern (TPAM) di Mobongo-Kelurahan Kawangkoan Bawah. Sayang, justru Jembatan Ranowangko, justru dijadikan TPA oleh warga. Menariknya, cara pembuangan dilakukan dengan kendaraan roda empat maupun dua.
Tommy Tumuju, warga Amurang mempertanyakan sampah-sampah yang dibuang melalui jembatan Ranowangko tersebut. Serta, pertanyakan kinerja Kepala Kantor Pengelola Kebersihan dan Pertamanan Minsel Ir Handry Novie Pusung.
‘’Apa yang dikerjakan Kepala Kantor PKP Minsel, masakan jembatan Ranowangko dijadikan TPA. Minsel dan Amurang kan telah miliki TPAM yang terletak di Mobongo. Kenapa justru, Kantor PKP Minsel tak mau melakukan pengawasan,’’ ujar Tumuju.
Menurut Tumuju, pasukan kebersihan yang ada juga banyak yang cari gampang hanya membuang sampah langsung ke DAS Ranowangko. Herannya, petugas jelas-jelas terlihat membuang sampah dari atas jembatan tersebut.
‘’Tumpukan sampah di Jembatan Ranowangko sangat jelas terlihat. Tidak berlebihan, kalau saya katakan tumpukan sampah tersebut akan membahayakan warga yang lalu lalang di komplek jembatan tersebut,’’ jelasnya.
Pantauan media ini, Selasa (26/6) sampah-sampah tersebut adalah terbanyak rumput. Termasuk, daun dan kayu sisa dari hasil potongan. Dan mungkin, ini dibuang oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab. Olehnya, Kepala Kantor Pengelola Kebersihan dan Pertamanan Minsel, Ir Handry Novie Pusung dapat melihatnya secara langsung.
Kepala Kantor Pengelola Kebersihan dan Pertamanan Minsel Ir Handry Novie Pusung, ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa petugas kebersihan telah mengambil langkah. ‘’Maksudnya, telah melakukan pembersihan jembatan tersebut. Hanya saja, masalahnya masyarakat banyak belum sadar soal kebersihan. Padahal, KPKP Minsel sudah banyak kali melakukan sosialisasi soal bagaimana dan apa tentang kebersihan itu. Pihaknya juga telah menyampaikan kepada warga untuk selalu menjaga kebersihan,’’ ungkap Pusung. (and)
Amurang—Kabupaten Minahasa Selatan, telah memiliki Tempat Pembuangan Akhir Modern (TPAM) di Mobongo-Kelurahan Kawangkoan Bawah. Sayang, justru Jembatan Ranowangko, justru dijadikan TPA oleh warga. Menariknya, cara pembuangan dilakukan dengan kendaraan roda empat maupun dua.
Tommy Tumuju, warga Amurang mempertanyakan sampah-sampah yang dibuang melalui jembatan Ranowangko tersebut. Serta, pertanyakan kinerja Kepala Kantor Pengelola Kebersihan dan Pertamanan Minsel Ir Handry Novie Pusung.
‘’Apa yang dikerjakan Kepala Kantor PKP Minsel, masakan jembatan Ranowangko dijadikan TPA. Minsel dan Amurang kan telah miliki TPAM yang terletak di Mobongo. Kenapa justru, Kantor PKP Minsel tak mau melakukan pengawasan,’’ ujar Tumuju.
Menurut Tumuju, pasukan kebersihan yang ada juga banyak yang cari gampang hanya membuang sampah langsung ke DAS Ranowangko. Herannya, petugas jelas-jelas terlihat membuang sampah dari atas jembatan tersebut.
‘’Tumpukan sampah di Jembatan Ranowangko sangat jelas terlihat. Tidak berlebihan, kalau saya katakan tumpukan sampah tersebut akan membahayakan warga yang lalu lalang di komplek jembatan tersebut,’’ jelasnya.
Pantauan media ini, Selasa (26/6) sampah-sampah tersebut adalah terbanyak rumput. Termasuk, daun dan kayu sisa dari hasil potongan. Dan mungkin, ini dibuang oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab. Olehnya, Kepala Kantor Pengelola Kebersihan dan Pertamanan Minsel, Ir Handry Novie Pusung dapat melihatnya secara langsung.
Kepala Kantor Pengelola Kebersihan dan Pertamanan Minsel Ir Handry Novie Pusung, ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa petugas kebersihan telah mengambil langkah. ‘’Maksudnya, telah melakukan pembersihan jembatan tersebut. Hanya saja, masalahnya masyarakat banyak belum sadar soal kebersihan. Padahal, KPKP Minsel sudah banyak kali melakukan sosialisasi soal bagaimana dan apa tentang kebersihan itu. Pihaknya juga telah menyampaikan kepada warga untuk selalu menjaga kebersihan,’’ ungkap Pusung. (and)