Manado, BeritaManado.com – Salah satu asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia buka suara soal Presiden Prabowo Subianto. lho ada apa?
Dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com, asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, Chesley ten Oever dalam wawancara dengan media Belanda, FHM menceritakan bagaimana gairah sepak bola di Indonesia begitu besar.
Chesley ten Oever yang menjadi fisioterapis Timnas Indonesia mengatakan bahwa gairah dan militansi masyarakat Indonesia terhadap sepak bola begitu besar dan luar biasa.
Chesley ten Oever tegaskan apa yang ditunjukkan suporter Timnas Indonesia saat mendukung Jay Idzes dkk melawan Bahrain beberapa waktu lalu tak tertandingi dan benar-benar luar biasa.
Pria yang juga memiliki akar keluarga Indonesia ini mengaku sangat terhormat bisa jadi bagian tim kepelatihan Patrick Kluivert.
“Saya rasa sebagai orang Belanda dengan akar Indonesia, merupakan suatu kehormatan besar untuk terlibat dalam proyek yang luar biasa ini,” ucap Chesley.
Ten Oever bercerita bagaimana gairah orang Indonesia seperti berasal dari dunia lain. Fenomena yang menurutnya jarang ia temui.
“Ketika saya pergi ke mal selama periode pertandingan internasional terakhir, saya harus berkedip. Orang-orang datang dari segala arah untk berfoto dan meminta tanda tangan para pemain, bahkan mereka memanggil nama saya,” cerita Ten Oever.
“Anda mungkin berpikir bahwa sepak bola di Indonesia menyenangkan untuk ditonton dan suasanya mirip dengan di Eropa. Namun faktanya para suporter mengetahui nama seseorang dari staf medis dan ingin berfoto dengannya, hal itu mungkin tidak terjadi di negara lain,” sambungnya.
Atmosfer di Stadion Utama Gelora Bung Karno saat Timnas Indonesia melawan Bahrain beberapa waktu lalu sangat sulit Ten Oever lupakan.
“Saat Anda memasuki stadion bersama tim dan 70ribu orang bernyanyi, melompat, berdoa dan berteriak dalam satu tarikan nafas, itu membuat Anda merinding,” kenangnya.
Di lihat dengan mata kepalanya sendiri, Ten Oever mengaku sangat kagum saat semua kalangan, tua, muda, kaya dan miskin semua datang ke stadion untuk mendukung Tim Merah Putih.
“Saya telah menyaksikan pertandingan sepak bola di seluruh dunia, tetapi jarang sekali saya merasakan kebanggaan, atmosfer dan kecintaan seperti ini terhadap pemain kita sendiri,”
Selain itu kata Ten Oever yang membuatnya semakin kagum dengan sepak bola Indoesia ialah bagaimana pemerintah juga ikut hadir.
Pada pertandingan Timnas Indonesia vs Bahrain, Presiden Prabowo Subianto menonton langsung di Stadion GBK. Menurut Ten Oever, kehadiran Prabowo membuktikkan bahwa sepak bola di Indonesia bukan sekedar olahraga.
“Saat presiden datang di stadion mengenakan jaket timnas, Anda tahu itu lebih dari sekedar olahraga,” ucapnya.
“Itu adalah suatu kehormatan besar, tetapi juga pasti menimbulkan tekanan lain. Sebagai profesional, untungnya kami tahu cara menghadapinya dengan baik,” lanjut Chesley ten Oever.
Sementara itu, jurnalis Sam van Raalte yang tengah menulis buku tentang sepak bola Indonesia mengatakan bahwa atmosfer yang tercipta di stadion memang luar biasa dan berbeda dari tempat lain di dunia.
“Misalnya penontonnya jauh lebih beragam. Di Indonesia, Anda juga bisa melihat lebih banyak wanita di tribun, dan Anda juga mendengar mereka bernyanyi,”
“Suasananya begitu istimewa karena itu benar-benar berbeda dari tempat lain di dunia,” jelas van Raalte.
Atmosfer seperti saat menjamu Bahrain akan kembali tercipta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat Timnas Indoensia melawan China di lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pertandingan Timnas Indonesia vs China akan berlangsung pada 5 Juni mendatang.
(Jhonli Kaletuang)