Manado, BeritaManado.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Nasional “Konsolidasi Demokrasi Menuju Pilkada 2020” yang berlangsung di Ruang Sidang Rektorat Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Jumat (13/9/2019).
Dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-55 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISPOL) Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), panitia dies natalis dan Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) cabang Manado bekerja sama untuk mendatangkan Tokoh Nasional ketua KPU RI Arief Budiman.
Seminar Nasional di buka Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNSRAT, Drs. Ronny Gosal, M.Si, yang dalam sambutannya menyatakan kekagumannya terhadap kekokohan Ketua KPU RI Arief Budiman.
“Secara Pribadi saya salut dan kagum kepada pak ketua. Kita ketahui bersama banyak sekali badai gelombang menghantam KPU RI, tetapi ketahanan mental dan kokoh ada dalam diri pak ketua KPU RI, kepada teman-teman Akademisi FISPOL yang terjun langsung, dipercayakan menjadi penyelenggara pemilu. Contohi dan teladanilah pak Arief Budiman,” tegas Mener Ronny.
Dalam kegiatan Seminar Nasional kali ini, selain ketua KPU RI Arief Budiman, ada juga dua pembahas yakni ketua KPU Sulawesi Utara Dr. Ardiles Mewoh dan Komisioner Bawaslu Sulawesi Utara Supriyadi Pangelu, dengan moderator Peneliti Kepemiluan UNSRAT sekaligus Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Dr. Ferry Liando.
Ketua KPU RI Arief Budiman dalam materinya menyampaikan, bahwa konsolidasi demokrasi perlu dikuatkan lagi, sambil mengingat segala pencapaian yang sudah dilakukan KPU RI pada pemilu serentak yang lalu berjalan dengan baik dan ada upaya perbaikan setelah melihat kelemahan yang ada.
“Kelemahan dalam tahapan pemilu serentak merupakan bukti demokrasi belum terkonsolidasi dengan baik. Pemilu serentak 2019 menjadi perbincangan dunia dan disebut The Most Complecated Election In the World. Indonesia partainya banyak, nama-nama kandidatnya banyak, banyak formulir yang harus diisi penyelenggara Pemilu, jumlah pemilihnya banyak, dan semuanya dilakukan secara manual,” kata Arief Budiman.
Selanjutnya ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan bahwa oenyelenggara oemilu tidak cukup hanya dengan pengalaman, tetapi harus disertai dengan ilmu pengetahuan, maka dari itu ia mengapresiasi kerja sama KPU dengan UNSRAT dengan menghadirkan S2 Tata Kelola Kepemiluan.
“Dengan adanya kerjasama KPU dan UNSRAT yang telah membuka S2 tata kelola pemilu, memberikan kontribusi yang baik karena penyelenggara pemilu tidak cukup hanya dengan pengalaman tetapi harus dengan ilmu pengetahuan. Itulah kenapa penting membekali irang-orang yang menyelenggarakan pemilu ini dengan ilmu pengetahuan tentang pemilu, supaya tidak ada lagi orang-orang yang menyusun program kerja asal-asalan, harus terukur semuanya, tidak boleh menyusun dan menggunakan anggaran itu semaunya,” sambung ketua KPU RI.
Dalam seminar ini turut hadir dari lingkungan pemerintah provinsi Sulawesi Utara, Kesbangpol John Suak, KPU Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara serta Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNSRAT Dr. Novie R. Pioh.
(RaldiTandayu)