Minut, BeritaManado.com – Kabid Perbendaharaan di Badan Keuangan Pemkab Minahasa Utara (Minut) Armando Nuah blak-blakan terkait kondisi keuangan pemerintahan saat ini.
Dalam hearing terkait pembayaran penghasilan tetap (Siltap) atau gaji para perangkat desa, Armando Nuah menyebutkan jika saat ini kas daerah belum mampu mencairkan siltap dan masih menunggu pemasukan dari PAD (Pendapatan Asli Daerah).
“Siltap belum bisa dicairkan. Kami menunggu pemasukan PAD dahulu,” kata Armando di hadapan para legislator, serta perangkat desa yang hadir di gedung paripurna DPRD Minut, Selasa (28/7/2020).
Pernyataan Armando Nuah sontak membuat Ketua Komisi I Edwin Nelwan kaget.
Legislator dua periode ini naik pitam dan menyebut alasan Pemkab Minut tidak rasional dan tidak manusiawi.
“Kami sangat kecewa mendengar keterangan dari keuangan. Itu sangat tidak masuk akal karena APBD menata sesuatu yang fix. Tidak ada APBD yang membahas sesuatu yang nanti-nanti, kalau dapat. Tidak bisa seperti itu. APBD itu fix termasuk ketika disetujui nomenklatur pembayaran siltap perangkat desa,” kritik Edwin Nelwan.
Ketua Fraksi Partai Golkar ini menegaskan, struktur perangkat desa sudah dari beberapa tahun lalu ditetapkan, artinya hitungan nominal terhadap pembayaran siltap seluruh perangkat desa sudah dihitung dan tidak perlu menunggu pemasukan PAD.
“Input PAD dari postur APBD itu hanya bisa dilakukan pada perubahan. Jadi alasan keuangan sangat tidak masuk akal. Kami minta pembayaran ini segera dilakukan karena itu sudah ditata. Kalaupun ada pergeseran dana COVID-19, Siltap perangkat desa adalah hal primer yang bukan nanti tapi wajib dibayarkan seperti pembayaran gaji kepada pegawai,” desak Edwin.
Diberitahukan sebelumnya, para perangkat desa mengeluhkan gaji yang tidak diterima sejak April 2020.
Malah, janji Pemkab Minut untuk membayar seluruh siltap, rupanya hanya terealisasi satu bulan saja.
(Finda Muhtar)