Manado, BeritaManado.com — Ramainya perdebatan terkait surat rekomendasi partai politik dan surat keputusan yang diserahkan oleh partai politik terhadap bakal calon kepala daerah di media sosial, cukup menarik perhatian banyak pihak.
Lantas apa perbedaan surat rekomendasi dan Surat Keputusan (SK)?
Dilansir dari berbagai sumber resmi, berikut adalah perbedaan antara surat rekomendasi dan surat keputusan calon kepala daerah:
Surat Rekomendasi
- Pengertian surat rekomendasi adalah dokumen yang dikeluarkan oleh partai politik atau organisasi tertentu yang menyatakan dukungan terhadap seorang calon untuk maju dalam pemilihan kepala daerah.
- Surat rekomendasi bertujuan untuk memberikan dukungan dan menunjukkan bahwa calon tersebut diakui dan didukung oleh partai atau organisasi yang mengeluarkan surat.
- Surat rekomendasi biasanya diterbitkan oleh pengurus partai politik atau lembaga yang memiliki otoritas dalam memberikan dukungan.
- Surat rekomendasi tidak bersifat mengikat secara hukum, tetapi memiliki bobot politis yang kuat.
Surat ini lebih sebagai bentuk dukungan moral dan politis. - Surat rekomendasi berisi pernyataan dukungan, alasan mendukung calon, dan rekomendasi kepada pihak terkait (misalnya, masyarakat atau komisi pemilihan) untuk mempertimbangkan calon tersebut.
- Konteks Penggunaannya sering digunakan pada tahap awal pencalonan untuk menunjukkan dukungan partai atau organisasi kepada seorang calon.
Surat Keputusan (SK)
- Pengertian surat keputusan adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang (misalnya, komisi pemilihan umum atau pemerintah daerah) yang menetapkan seorang calon sebagai peserta resmi dalam pemilihan kepala daerah.
- Surat keputusan bertujuan untuk menetapkan dan mengesahkan calon kepala daerah sebagai peserta resmi dalam pemilihan, berdasarkan berbagai persyaratan dan prosedur yang telah dipenuhi.
- Surat keputusan diterbitkan oleh lembaga resmi yang memiliki kewenangan, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau pemerintah daerah.
- Surat keputusan bersifat mengikat secara hukum dan administrasi.
Surat keputusan ini memberikan status resmi kepada calon untuk berpartisipasi dalam pemilihan. - Surat keputusan berisi penetapan resmi calon kepala daerah, dasar hukum penetapan, serta hak dan kewajiban calon selama masa pemilihan.
- Konteks Penggunaannya, digunakan pada tahap akhir proses pencalonan, setelah semua persyaratan dan prosedur telah dipenuhi oleh calon.
Dalam lampiran Peraturan KPU nomor 5 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas PKPU nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan/atau Walikota dan Wakil walikota, terdapat dokumen Formulir B.1-KWK parpol yang digunakan partai politik untuk menyatakan dukungan mereka terhadap pasangan calon kepala daerah.
Penggunaan Formulir B.1-KWK Parpol sendiri untuk secara resmi mendeklarasikan dukungan partai politik terhadap pasangan calon kepala daerah.
Dukungan tersebut merupakan langkah penting dan syarat administratif yang harus dipenuhi.
Formulir B.1-KWK Parpol harus diisi oleh pengurus partai politik tingkat pusat atau daerah yang memiliki wewenang untuk memberikan dukungan, diverifikasi dan harus diserahkan ke KPU/KPUD sebagai bagian dari berkas pendaftaran pasangan calon.
Dokumen tersebut memastikan bahwa, pasangan calon yang didukung oleh partai politik terdaftar secara resmi dan sah sebagai peserta dalam pemilihan kepala daerah.
Tanpa dukungan ini, pasangan calon tidak dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya dalam proses pemilihan.
Jadi, Surat rekomendasi lebih bersifat politis dan sebagai bentuk dukungan, sementara surat keputusan bersifat resmi dan mengikat, menetapkan calon sebagai peserta sah dalam pemilihan kepala daerah dengan melakukan pengisian Formulir B.1-KWK Parpol yang merupakan dokumen krusial yang digunakan oleh partai politik untuk memberikan dukungan resmi kepada pasangan calon kepala daerah.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang begitu antusias mengikuti perkembangan Pilkada 2024 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
(Erdysep Dirangga)