Manado — Ronny Makawata dan Jurani Rurubua mewakili DPRD Manado melakukan giat turun lapangan (Turlap) mengantisipasi laporan masyarakat tentang saluran air/sungai kecil dekat RS Siloam Kelurahan Paal Dua lingkungan 6, Senin (2/11/2019).
Ronny Makawata bahkan harus turun ke kolong jembatan yang kedalamannya kurang lebih 5 meter untuk memeriksa keadaan sampah yang sudah menumpuk.
“Sudah banyak sampah, ini bisa menghambat aliran air, apalagi kalau saat hujan deras,” kata Ronny Makawata usai memeriksa kolong jembatan.
Ronny Makawata dan Jurani Rurubua juga menyoroti tepi jembatan yang sudah dibuat cor plat bahkan ditutupi pagar/ tembok batako.
“Jembatan ini ada saluran air berupa sungai kecil yang setiap saat perlu dikontrol, kalau sudah dibuat tembok bagaimana petugas bisa memeriksanya,” ucapnya.
Selanjutnya tim menuju kantor kelurahan Paal Dua, namun tidak bisa ketemu dengan lurah yang menurut info saat itu sedang ada rapat di kecamatan.
Bersama kepala lingkungan 6 tim selanjutnya menuju RS Siloam untuk memeriksa IPAL dimana menurut laporan pembuangan akhir dari rumah sakit ini menuju saluran air yang bermuara di Sungai Jengki melewati jembatan tersebut diatas.
“Kami sudah bertemu Dirut RS Siloam Dr Paulina Kasih M.Kes, tadi sudah di perlihatkan kepada kami IPAL milik rumah sakit ini dan ternyata IPAL tersebut berfungsi,” ujar Ronny Makawata, ketua komisi III DPRD Manado.
Namun Jurani Rurubua meminta sampel pembuangan akhir dari RS Siloam untuk diperiksa dilaboratorium.
“Karena sekarang pasiennya baru satu dua orang dan menurut rencana katanya RS Siloam akan dibuka Januari 2020, jadi kami akan meminta sampel pembuangan akhirnya sekitar bulan Maret, apakah layak dialirkan kesungai atau tidak, mengingat air sungai Jengki ini yang diolah oleh PDAM,” ungkap Jurani Rurubua.
Dalam sidak IPAL tersebut didapati bengkel samping RS Siloam telah sengaja membuang oli bekas ke saluran air tersebut.
“Kami akan tindak lanjuti ini dengan memberi teguran kepada bengkel tersebut,” pungkas Jurani Rurubua
(BennyManoppo)