Manado, BeritaManado.com — Bagi umat Khonghucu dan komunitas warga keturunan Tionghoa di Kota Manado, merayakan Tahun Baru Imlek setiap tahun adalah momen yang senantiasa dinanti.
Dari sudut pandang religius, umat Khonghucu merayakan hari tersebut sebagai bagian dari kewajiban agama dengan segala macam bentuk ritual yang harus dilakukan sebelum dan sesudahnya.
Dari kacamata budaya, Imlek juga dirayakan dengan begitu meriah oleh orang-orang keturunan Tionghoa di dan sudah menjadi tradisi tahunan dan turut mewarnai keberagaman yang ada di ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini.
Seiring perkembangan waktu, perayaan Tahun Baru Imlek itu sendiri nampaknya telah menjadi bagian tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat lokal Sulut, termasuk Manado.
“Bagi saya Imlek bukan lagi sekedar perayaan, namun telah menjadi perekat dan tiang penyangga kehidupan beragama di Manado dan Sulut dalam bingkai toleransi. Ini adalah gambaran kecil implementasi semangat Bhineka Tunggal Ika,” katanya.
Andreas sendiri berharap, agar toleransi yang ada terus dipelihara dalam semangat persaudaraan, sehingga rasa saling menghargai dapat terus terjalin dengan baik, karena hal itulah yang sangat dibutuhkan untuk secara bersama-sama membangun bangsa.
“Selamat menikmati Tahun Baru Imlek 2570 Kongzili bagi sahabat dan kerabat yang merayakannya. Semoga kita semua senantiasa berada dalam semangat kebersamaan untuk memperkokoh toleransi di Bumi Nyiur Melambai ini,” ucap Andreas. (Frangki Wullur)