Manado, BeritaManado.com — Pemilihan kepala daerah yang hingga kini masih dinamis membuat analis politik meyakini ucapan bendahara umum DPP NasDem Ahmad Sahroni.
Dilansir dari Suara.com jaringan BeeitaManado.com Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Ethical Politic, Hasyibulloh Mulyawan menilai bahwa soal adanya ‘Dewa’ yang mengatur percaturan politik Pilgub DKI Jakarta 2024 bisa jadi benar adanya.
Pasalnya, Pilgub Jakarta hingga kekinian masih dinamis atau cair.
Soal adanya ‘Dewa’ yang mengatur soal Pilgub Jakarta awalnya diungkapkan oleh Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni.
“Kalau Bendum Partai NasDem, Ahmad Sahroni menyatakan ada ‘Dewa’ yang mengatur peta pencalonan dalam Pilkada, bukan tidak mungkin hal itu bisa saja benar,” kata Hasyibulloh kepada Suara.com, Jumat (26/7/2024).
“Bisa kita lihat dengan minimnya nama atau calon Gubernur Jakarta yang muncul diwacanakan ke publik,” sambungnya.
Ia melihat memang percaturan untuk menentukan figur-figur yang akan maju di Pilgub Jakarta masih cukup alot.
“Ini terlihat sejumlah partai politik masih tarik ulur untuk melihat respons publik Jakarta terhadap calon-calon yang disodorkan sejumlah partai politik,” katanya.
Menurutnya, yang bisa mengatur siapa yang akan maju dalam kontestasi pastinya partai-partai politik.
Menurutnya, hanya partai-partai politik lah yang punya tiket lewat rekomendasi dukungan.
Sementara itu, ketika ditanya soal apakah sosok yang dimaksud Dewa itu adalah Presiden Jokowi yang memang miliki kedekatan dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan kepentingan dengan Kaesang Pangarep, Hasyibulloh menyebut penilaian itu masih prematur.
“Saya rasa itu masih prematur untuk disimpulkan, karena secara elektoral Mas Kaesang lebih tinggi di Jawa Tengah dan kans kemenangannya lebih besar. Sehingga kita lihat saja wacana yang berkembang kedepannya,” pungkasnya.
Soal ‘Dewa’ Pengatur Pilgub Jakarta
Ahmad Sahroni sebelumnya menyebut ada ‘Dewa-Dewa’ yang menentukan percaturan Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu lah yang membuat Pilkada Jakarta kekinian masih bersifat dinamis.
“Dewa-dewa lah, lu orang tahu lah. Pokoknya gue sebutin, dewa-dewa ini akan berfungsi untuk tentukan siapa yang akan dimajukan di Pilkada Jakarta,” kata Sahroni di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2024).
Menurutnya, kekinian boleh saja setiap pihak menafsirkan jika Pilgub Jakarta akan diikuti 2 atau 3 poros.
Namun ia menegaskan semua masih sangat dinamis.
“Masih dinamis sekali loh. Kalau dibilang pengamat, oh ada 3 poros, ini inisiasi 3,” ungkapnya.
Ia menegaskan, jika semua hal masih bisa terjadi selama percaturan masih dipegang oleh para Dewa.
“Semua bisa terjadi, selama fleksibilitas dinamisnya politik di Jakarta itu ditentukan oleh para dewa-dewa yang ada di republik ini. Gue nggak bisa simpulkan, tetapi para dewa-dewa itulah yang akan ambil keputusan,” katanya.
Lebih lanjut, saat ditanya soal siapa sosok Dewa yang dimaksud oleh dirinya tersebut, Sahroni enggan membeberkannya.
“Lu tafsirin sendiri lah,” pungkasnya.
(Erdysep Dirangga)