BITUNG—Maslah pencemaran laut di Selat Lembeh oleh sejumlah perusahaan yang mendiami sepanjang garis pantai Kota Bitung belum juga teratasi hingga kini. Kendati pihak Pemkot Bitung sendiri sementara getol-getolnya mengumandankan ajakan untuk menjaga kebersihan Selat lembeh dari berbagai aksi pencemaran.
Namun sayangnya tindakan tersebut kurang direspon oleh para pemilik perusahaan yang ada di bibir pantai Kota Bitung. Seperti PT Agro Makmur Raya (AMR) yang diduga telah mencemari Selat Lembeh dengan tumpahan minyak akibat pipa penyuplai minyak ke kapal mengalami kebocoran, Jumat (13/1) siang.
Akibatnya, genangan minyak PT AMR ini mewarnai kolam pelabuhan Samudera Kota Bitung yang tentu mengancam biota laut. Dan rupanya tumpahan minyak tersebut langsung dimanfaatkan oleh warga yang kebetulan ada di pelabuhan dengan cara melakukan penampungan menggunakan kantong-kantong plastic.
“Minyak dengan air laut tidak menyatu jadi kami dengan mudah untuk mengumpulkan minyak goreng milik PT AMR tersebut. Dan jumlahnya tidak sedikit karena selama proses pengisian minyak kapal, pipa yang digunakan mengalami kebocoran,” kata salah satu buruh yang mengaku berhasil mengumpulkan minyak satu kantung plastic lebih.
Tumpahan minyak milik PT AMR yang mencemari kolam pelabuhan Samudera Kota Bitung ini dibenarkan Kapolsek Pelabuhan Kota Bitung, AKP Lariwu. Dimana menurutnya, ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri pipa suplai minyak ke kapal yang bocor dan mencemari wilayah pelabuhan Kota Bitung.
“Nanti setelah saya menghubungi PT Pelindo barulah minyak tersebut dimatikan oleh PT AMR dengan cara menutup kran pipa,” kata Lariwu.
Lariwu sendiri mengaku, jumlah minyak PT AMR yang tumpah tidak sedikit karena hampir kolam-kolam yang ada di pelabuhan Samudera tertutup dengan genangan minyak. “Namun sekarang tinggal sedikit karena sudah terbawa arus ke tengah, ditambah lagi ada sejumlah masyarakat yang memungut tumpahan minyak tersebut,” katanya seraya mengatakan pihak PT AMR tidak ada satupun yang datang mengecek apalagi melakukan upaya untuk mengangkat tumpahan minyak tersebut.(en)
BITUNG—Maslah pencemaran laut di Selat Lembeh oleh sejumlah perusahaan yang mendiami sepanjang garis pantai Kota Bitung belum juga teratasi hingga kini. Kendati pihak Pemkot Bitung sendiri sementara getol-getolnya mengumandankan ajakan untuk menjaga kebersihan Selat lembeh dari berbagai aksi pencemaran.
Namun sayangnya tindakan tersebut kurang direspon oleh para pemilik perusahaan yang ada di bibir pantai Kota Bitung. Seperti PT Agro Makmur Raya (AMR) yang diduga telah mencemari Selat Lembeh dengan tumpahan minyak akibat pipa penyuplai minyak ke kapal mengalami kebocoran, Jumat (13/1) siang.
Akibatnya, genangan minyak PT AMR ini mewarnai kolam pelabuhan Samudera Kota Bitung yang tentu mengancam biota laut. Dan rupanya tumpahan minyak tersebut langsung dimanfaatkan oleh warga yang kebetulan ada di pelabuhan dengan cara melakukan penampungan menggunakan kantong-kantong plastic.
“Minyak dengan air laut tidak menyatu jadi kami dengan mudah untuk mengumpulkan minyak goreng milik PT AMR tersebut. Dan jumlahnya tidak sedikit karena selama proses pengisian minyak kapal, pipa yang digunakan mengalami kebocoran,” kata salah satu buruh yang mengaku berhasil mengumpulkan minyak satu kantung plastic lebih.
Tumpahan minyak milik PT AMR yang mencemari kolam pelabuhan Samudera Kota Bitung ini dibenarkan Kapolsek Pelabuhan Kota Bitung, AKP Lariwu. Dimana menurutnya, ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri pipa suplai minyak ke kapal yang bocor dan mencemari wilayah pelabuhan Kota Bitung.
“Nanti setelah saya menghubungi PT Pelindo barulah minyak tersebut dimatikan oleh PT AMR dengan cara menutup kran pipa,” kata Lariwu.
Lariwu sendiri mengaku, jumlah minyak PT AMR yang tumpah tidak sedikit karena hampir kolam-kolam yang ada di pelabuhan Samudera tertutup dengan genangan minyak. “Namun sekarang tinggal sedikit karena sudah terbawa arus ke tengah, ditambah lagi ada sejumlah masyarakat yang memungut tumpahan minyak tersebut,” katanya seraya mengatakan pihak PT AMR tidak ada satupun yang datang mengecek apalagi melakukan upaya untuk mengangkat tumpahan minyak tersebut.(en)