Manado – Menjamurnya warung-warung moderen di Kota Manado, dinilai telah mengancam perekonomian masyarakat menengah kebawah seperti warung-warung tradisional.
Terkait hal itulah yang kemudian Aliansi Makapetor yang merupakan gabungan ormas akan mengambil sikap untuk mendesak pemerintah kota dan lembaga DPRD Kota Manado segera mengambil sikap pro terhadap warung tradisional yang satu persatu mulai gulung tikar.
“Sudah banyak keluhan masyarakat terhadap hadirnya indomaret dan alfamart di Kota Manado. Warga merasa khawatir terhadap usaha warung mereka akan mati, karenanya kami menolak hadirnya indomaret dan alfamart,” ujar Ketua Aliansi Makapetor, Joise Tumangken.
Menurut Tumangken, dengan mudahnya penerbitan ijin usaha yang diterbitkan pemerintah kota manjadi salah satu alasan menjamurnya minimarket tersebut.
“Kami tidak melarang dikeluarkannya ijin bagi mereka. Tapi dengan banyaknya alfamart dan indomart, keberadaan mereka sudah masuk hingga ke pemukiman warga. Jarak mereka sangat berdekatan dengan warung milik warga. Jadi menurut kami, perlu ada pembatasan ijin khusus minimarket,” tambahnya.
Selain itu, perekrutan tenaga kerja menjadi bagian dari sorotan Aliansi Makapetor. Dimana mereka berpendapat, warung moderen tersebut menyepelehkan penduduk asli yang bermukim disekitar berdirinya Alfamart dan Indomart dengan mempekerjakan karyawan dari luar Manado.
Dengan alasan itulah, Aliansi Makapetor mengancam akan menggelar aksi damai dengan menduduki kantor pemerintah kota dan lembaga dewan kota Manado. (leriandokambey)