Kotamobagu – Krisis bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar di Kotamobagu, kembali disoroti pihak DPRD Kota Kotamobagu.
Dua anggota legislatif (aleg) personil Komisi II DPRD Kotamobagu, yakni Sutomo Samad dan Meidy Makalalag ST, berani menduga krisis BBM yang terjadi, karena ada oknum – oknum yang melakukan penimbunan. “Kami curiga, kelangkaan BBM ini makin parah karena ada yang menimbun,” ujar Sutomo Samad.
Sementara menurut Meidy Makalalag, bahwa dugaan adanya penimbunan akibat pantauan di lokasi antrean. “Aneh bila di empat SPBU terjadi antrean panjang, sementara di depan SPBU justru ‘pertamini’ (pedagang BBM eceran, red) makin banyak. Stok di pertamini pun seolah tidak pernah habis,” tukasnya.
Keduanya pun mendesak, aparat untuk mengusut oknum-oknum yang dimaksud tersebut. “Polisi harus turun tangan mengusut oknum-oknum pelaku penimbunan itu,” tukas keduanya. (Zulfahmi Paputungan)
Kotamobagu – Krisis bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar di Kotamobagu, kembali disoroti pihak DPRD Kota Kotamobagu.
Dua anggota legislatif (aleg) personil Komisi II DPRD Kotamobagu, yakni Sutomo Samad dan Meidy Makalalag ST, berani menduga krisis BBM yang terjadi, karena ada oknum – oknum yang melakukan penimbunan. “Kami curiga, kelangkaan BBM ini makin parah karena ada yang menimbun,” ujar Sutomo Samad.
Sementara menurut Meidy Makalalag, bahwa dugaan adanya penimbunan akibat pantauan di lokasi antrean. “Aneh bila di empat SPBU terjadi antrean panjang, sementara di depan SPBU justru ‘pertamini’ (pedagang BBM eceran, red) makin banyak. Stok di pertamini pun seolah tidak pernah habis,” tukasnya.
Keduanya pun mendesak, aparat untuk mengusut oknum-oknum yang dimaksud tersebut. “Polisi harus turun tangan mengusut oknum-oknum pelaku penimbunan itu,” tukas keduanya. (Zulfahmi Paputungan)