MANADO – Visi Walikota dan Wakil Walikota Vicky Lumentut dan Harley Mangindaan menjadikan Kota Manado yang aman, nyaman dan kondusif sedikit ternoda dengan ulah segelintir warga. Lihat saja yang terjadi di ruas Piere Tendean, tepatnya depan kawasan perdagangan Mega Trade Center, Selasa (14/2) malam sekitar pukul 19.30 WITA, beberapa pengendara mobil sempat terlibat adu mulut dengan beberapa warga.
Penyebabnya, warga di dua jalan penghubung akses dari Boulevard ke Jalan Sam Ratulangi seenaknya menutup dua jalan penghubung tersebut. “Om kyapa dang kong ini jalan tutup,” tutur seorang pengendara. “Oh ada acara di dalam,” sahut seorang bapak yang tampak akan menutup jalan dengan bambu. Padahal dari pantauan beritamanado, tak tampak acara yang dimaksud.
Sementara Jalan Kampung Tombariri yang terletak tepan MTC juga ditutup warga, padahal tak terlihat aktifitas acara yang selama ini menjadi alasan warga. “Ini komang pemerintah musti bertindak cepat, jangan nanti so terjadi tindakan anarkis baru mo turun tangan,” tukas Jolly Pakaya, warga Ranotana.
Pakaya berharap kepada Pemkot Manado termasuk instansi terkait dan pemerintah kelurahan dapat melakukan koordinasi dan pengawasan rutin setiap hari. “Nimbole dorang seenaknya tutup ini jalan. Pemerintah musti tegas,” pungkas Pakaya. (mega)
MANADO – Visi Walikota dan Wakil Walikota Vicky Lumentut dan Harley Mangindaan menjadikan Kota Manado yang aman, nyaman dan kondusif sedikit ternoda dengan ulah segelintir warga. Lihat saja yang terjadi di ruas Piere Tendean, tepatnya depan kawasan perdagangan Mega Trade Center, Selasa (14/2) malam sekitar pukul 19.30 WITA, beberapa pengendara mobil sempat terlibat adu mulut dengan beberapa warga.
Penyebabnya, warga di dua jalan penghubung akses dari Boulevard ke Jalan Sam Ratulangi seenaknya menutup dua jalan penghubung tersebut. “Om kyapa dang kong ini jalan tutup,” tutur seorang pengendara. “Oh ada acara di dalam,” sahut seorang bapak yang tampak akan menutup jalan dengan bambu. Padahal dari pantauan beritamanado, tak tampak acara yang dimaksud.
Sementara Jalan Kampung Tombariri yang terletak tepan MTC juga ditutup warga, padahal tak terlihat aktifitas acara yang selama ini menjadi alasan warga. “Ini komang pemerintah musti bertindak cepat, jangan nanti so terjadi tindakan anarkis baru mo turun tangan,” tukas Jolly Pakaya, warga Ranotana.
Pakaya berharap kepada Pemkot Manado termasuk instansi terkait dan pemerintah kelurahan dapat melakukan koordinasi dan pengawasan rutin setiap hari. “Nimbole dorang seenaknya tutup ini jalan. Pemerintah musti tegas,” pungkas Pakaya. (mega)