Manado — Jelang natal dan tahun baru, tawaran diskon diberbagai pusat perbelanjaan menjadi tawaran yang menarik, bahkan bagi sebagian masyarakat sulit untuk ditolak.
Padahal, sejumlah indikasi kecurangan berpotensi terjadi dalam praktek ini, sebagaimana yang disampaikan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulut dalam pers rilisnya, Minggu (15/12/2019).
Dalam rilisnya, YLKI mengungkap, adanya oknum penjual yang menaikkan harga produk sebelum memberikan diskon, jelang Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Atas dasar ini, YLKI pun mendorong Dinas Perdagangan untuk melakukan sidak terhadap para pelaku usaha, sekaligus meminta masyarakat lebih teliti terhadap tawaran diskon akhir tahun, jangan mau tertipu.
Ketua Harian YLKI Sulawesi Utara Torry Kojongian mengungkapkan, jelang akhir tahun biasanya pelaku usaha berupaya untuk melakukan promosi potongan harga alias cuci gudang untuk dagangannya, seperti sembilan bahan pokok (sembako) atau produk pakaian jadi.
Padahal, Torry menyebut, barang-barang tersebut sengaja dijual ke pasar untuk menghabiskan stok di gudang pelaku usaha, distributor atau barang eceran lainnya.
Selain itu, YLKI sering mendapati harga produk pakaian jadi dan sepatu selalu dinaikkan lebih dulu, misalnya, 100 persen kemudian diberikan diskon 50 persen.
“Jangan percaya dengan cuci gudang atau obral itu lebih banyak penjual yang nakal dari yang betul-betul, rata-rata pemberian diskon itu dilakukan setelah penjual menaikkan harganya terlebih dahulu,” ujar Torry Kojongian.
Terkait hal ini, YLKI berpatokan pada Undang Undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yang mengatur tentang hal tersebut karena tindakan tersebut melanggar hukum dan sanksinya yaitu pelaku bisa diancam tindak pindana.
Torry Kojongian juga mengimbau masyarakat selaku konsumen untuk jangan terlena dengan diskon, tapi harus teliti terhadap produk yang sudah tidak layak konsumsi di pasaran, khususnya produk yang mendekati kadaluwarsa atau bahkan sudah kadaluwarsa.
“YLKI Sulut meminta juga Badan POM dan Dinas Kesehatan bersama kepolisian untuk adakan pengawasan dan operasi pasar menjelang natal dan tutup tahun ini,” pungkas Torry.
(***/sri)