Manado – SMA Negeri 3 Manado melaksanakan pelepasan siswa-siswi usai menempuh pendidikan bertempat di ruang rapat paripurna DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Senin (15/4/2019) siang.
Kepala sekolah Dra Marlina Katihokang Mpd, yang ditemui usai acara penamatan mengungkapkan pelaksanaan acara pelepasan diselenggarakan lebih awal untuk mengantisipasi para siswa yang akan ke luar daerah untuk kuliah atau kerja.
“Untuk mengantisipasi para siswa akan keluar daerah, ada yang kuliah atau kerja di luar daerah,” ujar Guru senior yang pernah mengajar di SMAN 1 dan SMAN 9 Binsus ini.
Lanjut Marlina, acara ini juga diselenggarakan walaupun para siswa belum ada ujian UNBK karena yang menentukan kelulusan dari para siswa ini adalah pihak sekolah.
“Hasil kelulusan memang belum ada, namun penentuan kelulusan siswa itu tidak sepenuhnya tergantung dari hasil ujian UNBK , kembali lagi ke sekolah walaupun hasil ujianya 100 kalau karakternya jelek, sekarang ini kurikulum 13 ditambah dengan karakter,” tutur Marlina.
Kelulusan siswa itu dikatakan Marlina Katihokang ditentukan oleh Dewan Guru setelah menerima hasil ujian.
“Dewan guru ini mengadakan rapat setelah menerima hasil ujian kemudian melihat juga karakter dari anak didik itu sendiri, melalui wali kelas penentuan kelulusan siswa,” pungkas Katihokang.
Sebelumnya, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw mengatakan bahwa kelulusan bukanlah akhir melainkan sebuah permulaan untuk ke jenjang perguruan tinggi dan rencana lulusan masing-masing.
“Kelulusan ini bukanlah akhir melainkan permulaan kalian. Ada yang akan lanjut di perguruan tinggi, ada yang mungkin langsung mencari kerja tapi lakukanlah dengan sungguh sungguh dan bertanggung jawab. Tekunilah bakat dan minat kalian dan jadilah ahli di bidang itu!” ungkap Andrei Angouw.
Andrei Angouw juga memberikan wejangan bagi orang tua, guru dan undangan untuk menyukseskan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 17 April 2019.
Menurutnya, anggaran yang dialokasikan untuk Pemilu 2019 sangat mahal, mencapai Rp25 triliun. Karena itu harus gunakan sebaik-baiknya. Gunakan Pemilu dengan baik, jauhi politik uang dan politik identitas. Karena hal ini akan membawa kerugian bagi masyarakat.
Politik uang membodohi orang dan menggeser paradigma diri kita pada Pemilu. Demikian juga dengan politik identitas yang berpotensi memecah belah. Berpotensi membuat orang berkelahi, berpotensi perang saudara yang bisa merusak kehidupan,” jelas Angouw.
Di akhir sambutannya, Andrei Angouw mengucapkan selamat atas kelulusan yang diraih.
“Selaku Ketua DPRD Sulut, saya ucapkan banyak selamat atas kelulusannya. Kalian adalah kebanggaan dan penerus bangsa jadilah orang orang yang bertanggung jawab di kemudian hari,” tutup Angouw.