Mitra, BeritaManado.com – Sebanyak 4.948 Kartu Indonesia Pintar atau KIP bagi Siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SD-SMP) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) telah disalurkan pihak Dinas Pendidikan dan Pemuda dan Olahraga (Dikpora).
“Sampai sekarang untuk tingkat SD dan SMP kami sudah salurkan ke semua sekolah di Mitra sebanyak 4.948 KIP,” kata Kepala Dikpora Mitra Ir Denij Porajow MSi yang didampingi Kabid Dikdas Fielda Tombokan.
Menurut Porajow, untuk siswa SD jumlah penerima KIP mencapai 2.865 dan tiap siswa menerima Rp450 ribu per tahun. Sementara untuk siswa SMP penerimanya sebanyak 2.083 siswa dengan jumlah yang diterima Rp750 ribu per tahun.
Dia mengakui, kalau dana ini diterima langsung oleh siswa melalui nomor rekeneing BRI. Dikpora sendiri hanya memfasilitasi proses penyaluran, dan yang menerimanya langsung para siswa berdasarkan hasil usulan dari pihak sekolah.
“Memang masih banyak siswa yang belum terakomodir, kendalanya dari pihak sekolah yang belum bisa menginput data Dapodik mereka ke Kemendikbud. Yang pasti kami juga akan melakukan verifikasi berdasarkan data di Dapodik,”tukasnya sembari berharap, para siswa dapat memanfaatkan dana itu dengan baik untuk kebutuhan sekolah. (rulansandag)
Mitra, BeritaManado.com – Sebanyak 4.948 Kartu Indonesia Pintar atau KIP bagi Siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SD-SMP) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) telah disalurkan pihak Dinas Pendidikan dan Pemuda dan Olahraga (Dikpora).
“Sampai sekarang untuk tingkat SD dan SMP kami sudah salurkan ke semua sekolah di Mitra sebanyak 4.948 KIP,” kata Kepala Dikpora Mitra Ir Denij Porajow MSi yang didampingi Kabid Dikdas Fielda Tombokan.
Menurut Porajow, untuk siswa SD jumlah penerima KIP mencapai 2.865 dan tiap siswa menerima Rp450 ribu per tahun. Sementara untuk siswa SMP penerimanya sebanyak 2.083 siswa dengan jumlah yang diterima Rp750 ribu per tahun.
Dia mengakui, kalau dana ini diterima langsung oleh siswa melalui nomor rekeneing BRI. Dikpora sendiri hanya memfasilitasi proses penyaluran, dan yang menerimanya langsung para siswa berdasarkan hasil usulan dari pihak sekolah.
“Memang masih banyak siswa yang belum terakomodir, kendalanya dari pihak sekolah yang belum bisa menginput data Dapodik mereka ke Kemendikbud. Yang pasti kami juga akan melakukan verifikasi berdasarkan data di Dapodik,”tukasnya sembari berharap, para siswa dapat memanfaatkan dana itu dengan baik untuk kebutuhan sekolah. (rulansandag)