Jakarta, BeritaManado.com – Sebanyak 30 jurnalis se Indonesia mengikuti Training Of Trainers (TOT) Google News Initiative Training Network, yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Google News Lab dan Internews.
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Aryduta Jakarta mulai tanggal 24-28 April 2018.
Program Manager AJI Indonesia Febrina Galuh Permanasari mengatakan, TOT Google News Initiative Training Network yang digelar hari ini merupakan tahap kedua, yang sebelumnya pada tahap pertama telah digelar pada bulan Januari 2018 lalu.
“Pada kesempatan ini ada 30 jurnalis dari seluruh Indonesia yang terpilih dan mereka nantinya akan mendapatkan materi dari Google News Lab, Mafindo dan Tirto.Id yang hasilnya akan diterapkan di sejumlah kota sebagai trainer,” terang Febrina, Selasa (24/4/2018).
Sementara itu Irene Jay Liu dari perwakilan Google News Lab mengungkapkan, TOT ini sangat penting diikuti agar peserta bisa memahami bagaimana jurnalis bisa melakukan verifikasi dan menjaga keamanan digital sehingga dapat membedakan mana berita hoax, bisa melakukan maping atau pendataan, sehingga berita yang dihasilkan menarik untuk orang lain membacanya.
“Ini merupakan google trainning pertama di ASIA, menuju KTT Media Submit yang akan diadakan di waktu mendatang, dan akan bekerjasama dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), AJI, Mafindo dan Google,” kata Irene Jay Liu.
Ketua Umum AJI Indonesia Abdul Manan menegaskan, tujuan kegiatan ini adalah untuk melatih jurnalis yang akan menjadi Trainer dalam beberapa pelatihan yang akan diadakan di sejumlah kota di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2018.
“Kegiatan ini untuk memperkuat jurnalis, sehingga dapat mendidik pelatih agar bisa terlatih dan mahir, sehingga setiap jurnalis dapat memanfaatkan sejumlah tools di internet guna melakukan verifikasi online atas beragam informasi yang tidak jelas kebenarannya yang banyak beredar di dunia maya (false news, fake news, hoax),” terang Manan.
Ditambahkannya, target AJI 750 wartawan dan 1000 mahasiswa atau pelajar bisa memahami sejumlah tools di internet sehingga dapat menangkal berita hoax, karena itu kedepan para Trainer bisa berkoordinasi dengan AJI jika mengadakan pelatihan di daerah.
(***/Finda Muhtar)
Jakarta, BeritaManado.com – Sebanyak 30 jurnalis se Indonesia mengikuti Training Of Trainers (TOT) Google News Initiative Training Network, yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Google News Lab dan Internews.
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Aryduta Jakarta mulai tanggal 24-28 April 2018.
Program Manager AJI Indonesia Febrina Galuh Permanasari mengatakan, TOT Google News Initiative Training Network yang digelar hari ini merupakan tahap kedua, yang sebelumnya pada tahap pertama telah digelar pada bulan Januari 2018 lalu.
“Pada kesempatan ini ada 30 jurnalis dari seluruh Indonesia yang terpilih dan mereka nantinya akan mendapatkan materi dari Google News Lab, Mafindo dan Tirto.Id yang hasilnya akan diterapkan di sejumlah kota sebagai trainer,” terang Febrina, Selasa (24/4/2018).
Sementara itu Irene Jay Liu dari perwakilan Google News Lab mengungkapkan, TOT ini sangat penting diikuti agar peserta bisa memahami bagaimana jurnalis bisa melakukan verifikasi dan menjaga keamanan digital sehingga dapat membedakan mana berita hoax, bisa melakukan maping atau pendataan, sehingga berita yang dihasilkan menarik untuk orang lain membacanya.
“Ini merupakan google trainning pertama di ASIA, menuju KTT Media Submit yang akan diadakan di waktu mendatang, dan akan bekerjasama dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), AJI, Mafindo dan Google,” kata Irene Jay Liu.
Ketua Umum AJI Indonesia Abdul Manan menegaskan, tujuan kegiatan ini adalah untuk melatih jurnalis yang akan menjadi Trainer dalam beberapa pelatihan yang akan diadakan di sejumlah kota di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2018.
“Kegiatan ini untuk memperkuat jurnalis, sehingga dapat mendidik pelatih agar bisa terlatih dan mahir, sehingga setiap jurnalis dapat memanfaatkan sejumlah tools di internet guna melakukan verifikasi online atas beragam informasi yang tidak jelas kebenarannya yang banyak beredar di dunia maya (false news, fake news, hoax),” terang Manan.
Ditambahkannya, target AJI 750 wartawan dan 1000 mahasiswa atau pelajar bisa memahami sejumlah tools di internet sehingga dapat menangkal berita hoax, karena itu kedepan para Trainer bisa berkoordinasi dengan AJI jika mengadakan pelatihan di daerah.
(***/Finda Muhtar)