Minut, BeritaManado.com – Sepuluh hari sudah berlaku sejak oknum Camat Kalawat di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara secara terang-terangan melakukan kampanye terhadap bakal calon legislatif dan partai politik.
Kampanye tersebut dilakukan dalam ibadah penguburan seorang tokoh Minahasa Utara, sekaligus ayah mantu dari Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Minahasa Utara, Rocky Ambar, Sabtu (26/8/2023).
Namun hingga Senin (4/9/2023), atau 10 hari setelah kejadian, tak ada kejelasan hasil pemeriksaan oleh Bawaslu Minahasa Utara.
Hal ini membuat sejumlah masyarakat ragu dan terpaksa mengambil tindakan dengan melakukan aksi protes ke Kantor Bawaslu Minut.
Senin sore, aktivis William Luntungan bersama sejumlah masyarakat, bertandang ke Kantor Bawaslu Minut.
Ia menghadiahi tiga komisioner Bawaslu Sulut berupa 3 saset jamu tolak angin dengan harapan agar para komisioner bersikap netral dan tidak pandang bulu dalam menegakkan aturan.
Tiga bungkus jamu tolak angin itu diserahkan langsung William Luntungan bersama masyarakat, dan diterima salah satu komisioner Ferdinand Bawengan didampingi Koordinator Sekretariat Maikel Polii.
Selain jamu, William Luntungan juga sempat memasang atau menyegel sementara kantor Bawaslu Minut menggunakan garis polisi.
“Tiga komisioner Bawaslu Minut harus minum jamu tolak angin biar mereka tidak masuk angin dan benar-benar konsisten dalam tugas menegakan demokrasi di Bumi Klabat,” tegas Luntungan.
“Kasus oknum camat melakukan kampanye ini sudah hampir dua minggu terjadi, viral dan heboh di media sosial baik Facebook, Tik-tok maupun Instagram. Mirisnya aksi Camat berkampanye itu terjadi di rumah Ketua Bawaslu Minut, disaksikan anggota Bawaslu Sulut serta jajaran Panwascam hingga desa, tapi tak kunjung ada penanganannya. Ini apa namanya?” lanjut Luntungan.
Luntungan pun berjanji, bila nantinya Bawaslu tidak segera merespon soal ini lebih jauh, maka termasuk akan melakukan aksi yang lebih besar dan akan mengadukan komisioner ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
“Kami memberikan kesempatan kepada Bawaslu Minut untuk menangani masalah ini. Jika tidak, kami siap melaporkan masalah ini ke DKPP,” tegasnya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Minut Ferdinand Bawengan mengatakan bahwa pihaknya tidak tinggal diam, dan sudah melakukan penanganan berdasarkan Perbawaslu nomor 7 Tahun 2022 tentang temuan dan penanganan pelanggaran.
“Bawaslu sudah membentuk tim investigasi dan melakukan pemeriksaan soal ini, dan akan ditangani berdasarkan aturan yang ada. Tadi saja kami sudah pleno secara online karena dua komisioner lagi bertugas di luar daerah,” bebernya kepada sejumlah wartawan.
Sebagai informasi, pada Sabtu (26/8/2023) lalu, Camat Kalawat, Ferli Indria Nassa secara terang-terangan melakukan kampanye, dengan mengajak masyarakat memilih Ketua DPRD Minut Denny Lolong pada Pemilu 2024.
“Saya selalu sampaikan kepada masyarakat di Desa Suwaan. Kalau torang nda mo pilih ulang pa Ketua DPRD Minahasa Utara, torang mo gigit jari,” ujar Nassa.
Pegawai negeri sipil ini terus memuji keluarga dari Ketua DPRD Minut yang menurut sudah banyak memberikan proyek di Desa Suwaan, Kecamatan Kalawat.
“Torang so melihat. Makanya lihat saja perbuatan-perbuatan yang so diberikan daripada Keluarga Lolong Kalesaran. Banyak sekali pikir toh? Banyak kegiatan yang sudah dilakukan di Desa Suwaan,” lanjut Nassa di depan para pelayat.
Tidak sampai disitu, Indria Nassa juga menyentil nama Rio Dondokambey, putra Gubernur Olly Dondokambey dan meminta warga untuk memilih calon legislatif dari warna partai yang sama.
“Torang punya calon DPR RI, bung Rio Dondokambey. Yang disampaikan camat, yang penting satu warna. Ada dalam satu warna, satu wadah, dalam torang memenangkan,” ujarnya lagi.
(Finda Muhtar)