Amurang, BeritaManado – Kegiatan masyarakat yang peduli dengan lingkungan ternyata ditemui oleh BeritaManado.com dalam pantauan di Desa Raprap Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Ada sosok Jusak Kasenda yang juga berprofesi sebagai Sekretaris Desa Raprap berhasil ditemui pada Senin (11/9/2017) dan mengadakan kegiatan Blante Sampah.
“Kegiatan ini diawali dari Solidaritas Manengkel sebuah LSM yang memprakarsai kami untuk membentuk Kelompok Swadaya Pecinta Sampah Desa Raprap. Jadi sampah plastik masyarakat kami ambil dan ditukar dengan beras. Bahkan ada juga sampah yang ditukar dengan vitamin,” kata Jusak Kasenda.
Jadi ketika masyarakat datang membawa sampah, kami menawarkan pilihan apa mau ambil sembako atau vitamin.
“Kegiatan ini sendiri diawali pada bulan Februari. Dan di bulan Maret mulai ‘action’ di masyarakat. Untuk sumber dana sendiri, kelompok Swadaya Pecinta Sampah Desa Raprap mendapatkan bantuan dari LSM Manengkel dan CTI,” tambah Jusak Kasenda.
Bahkan hanya karena sampah dirinya sudah difasilitasi oleh CTI untuk melakukan studi banding ke Filipina beberapa waktu lalu.
“Diharapkan, dengan adanya kegiatan Blante Sampah ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan untuk memaksimalkan pengelolaan sampah, kelompok telah memberikan wadah ke tiap rumah tangga untuk menampung,” tukas Jusak Kasenda.(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado – Kegiatan masyarakat yang peduli dengan lingkungan ternyata ditemui oleh BeritaManado.com dalam pantauan di Desa Raprap Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Ada sosok Jusak Kasenda yang juga berprofesi sebagai Sekretaris Desa Raprap berhasil ditemui pada Senin (11/9/2017) dan mengadakan kegiatan Blante Sampah.
“Kegiatan ini diawali dari Solidaritas Manengkel sebuah LSM yang memprakarsai kami untuk membentuk Kelompok Swadaya Pecinta Sampah Desa Raprap. Jadi sampah plastik masyarakat kami ambil dan ditukar dengan beras. Bahkan ada juga sampah yang ditukar dengan vitamin,” kata Jusak Kasenda.
Jadi ketika masyarakat datang membawa sampah, kami menawarkan pilihan apa mau ambil sembako atau vitamin.
“Kegiatan ini sendiri diawali pada bulan Februari. Dan di bulan Maret mulai ‘action’ di masyarakat. Untuk sumber dana sendiri, kelompok Swadaya Pecinta Sampah Desa Raprap mendapatkan bantuan dari LSM Manengkel dan CTI,” tambah Jusak Kasenda.
Bahkan hanya karena sampah dirinya sudah difasilitasi oleh CTI untuk melakukan studi banding ke Filipina beberapa waktu lalu.
“Diharapkan, dengan adanya kegiatan Blante Sampah ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan untuk memaksimalkan pengelolaan sampah, kelompok telah memberikan wadah ke tiap rumah tangga untuk menampung,” tukas Jusak Kasenda.(TamuraWatung)