Manado, BeritaManado.com — Pelayanan Sekolah Minggu berawal dari Inggris di tahun 1780 yang dipelopori seorang wartawan bernama Robert Raikes.
“Pada awalnya, Sekolah Minggu adalah merupakan sebuah sekolah sederhana untuk anak-anak miskin belajar menulis dan membaca, sehinga mereka bisa mengerti apa yang tertulis didalam Alkitab. Kegiatan ini rutin ditulis di suratvkabar dan akhirnya gereja dan pemerintah merespon sehingga ada pelayanan bagi anak-anak,” kata Wakil Ketua Komisi Anak Sinode Am Gereja-gereja di Sulawesi bagian Utara dan Tengah (SAG Sulutteng) Pnt Michael Mait SKomp ketika memberikan materi pada Pelatihan Guru Sekolah Minggu KGPM Kawangkoan yang dilaksanakan di Hotel Wise Tomohon, Sabtu (28/10).
Pnt Michael Mait yang juga Ketua Komisi Anak Sinode GMIM yang membawakan materi berjudul Pemenuhan Hak Anak melalui Gereja Ramah Anak mengingatkan gereja untuk memberi perhatian serius terhadap pembinaan anak-anak.
Karena itu dia berharap gereja mulai dari aras sinode/pucuk pimpinan, wilayah dan jemaat/sidang untuk mengalokasikan anggaran untuk pembinaan anak-anak.
Pnt Michael juga merinci soal pemenuhan hak anak, kekerasan terhadap anak, perlindungan anak dan sebagainya untuk menuju Gereja Ramah Anak.
“Saya berharap KGPM Sentrum Kawangkoan menjadi pelopor gereja ramah anak,” harap Pnt Michael.
Pelatihan guru sekolah minggu ini diawali dengan ucapan selamat datang oleh Ketua Komisi Anak KGPM Sentrum Kawangkoan Pnt Janeke Sorongan.
Dilanjutkan dengan ibadah yang dipimpin Ketua Pimpinan Majelis Sidang Gbl Lyan Vera Sihotang MTh. Sambutan sekaligus membuka.
Kegiatan disampaikan Ketua Badan Pimpinan Sidang Pnt Tenni Assa. Pada sambutan tersebut Pnt Tenni menyampaikan pentingnya pelatihan terhadap guru Sekolah.
Usai pembukaan dilanjutkan dengan penyematan tanda peserta dan pemberian piagam penghargaan kepada Pnt Michael Mait yang diserahkan oleh Wakil Ketua BPS Pnt Dr Jefry Tamboto MPd.
(***/Erdysep Dirangga)