Dimembe, BeritaManado.com — Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, Minggu (2/5/2021) pagi memimpin Misa Syukur Beatifikasi Pastor Juan Alonso Fernandez MSC di Gereja Katolik Paroki St. Fransiskus de Salles Kokoleh.
Mengawali khotbahnya, Mgr. Rolly Untu mengungkapkan bahwa dalam rangkaian Paskah, umat diajak untuk bersyukur, dimana saat ini telah memasuki minggu ke-5.
Hal itu mau mengungkapkan peristiwa kebangkitan, namun sejatinya bangkit di tengah-tengah umat saat bersekutu bersama umat dalam berbagai perayaan, seperti dalam ekaristi, ibadah dab berdoa bersama.
Terkait dengan beatifikasi Pastor Juan Alonso Fernandez MSC yang baru saja dilakukan di Guatemala pada 23 Aptil 2021 lalu di El Quiche, umat hendaknya bersyukur.
“Hal ini pantas disyukuri, termasuk umat yang ada di Keuskupan Manado khususnya Paroki St. Fransiskus de Salles Kokoleh. Beato Juan Alonso telah menjadi bagian dari kehidupan umat di Paroki Kokoleh dalam periode waktu pelayanannya sektiar bulan Mei 1963 – November 1965. Kedatangan Pastor Juan Alonso waktu itu tidak lepas dari situasi politik yang terjadi di Indonesia yang tidak membolehkan masukknya misionaris asal Belanda.
Berkat upaya yang dilakukan oleh Kongregasi Misionaris Hati Kudus Yesus (MSC), maka tibalah Pastor Juan Alonso di Keuskupan Manado dan ditempatkan di Paroki Kokoleh,” ungkap Uskup Rolly Untu.
Mengenai sosok Pastor Juan Alonso, Mgr. Rolly Untu mengungkapkan bahwa dalam kehidupan pelayanannya di Guatemala, selain berjuang untuk menjaga pertumbuhan rohani umat, namun juga imam MSC bertubuh besar ini juga memperjuangkan hak-hak rakyat miskin.
Hal itulah yang membuat Pastor Juan Alonso bersama dua rekan imam MSC dan tujuh katekis awam dibenci dan akhirnya harus menerima kenyataan ditembak sebanyak tiga kali di kepala.
“Teruslah maju untuk berkarya dan melayani sesama. Keberanian dan cinta yang ditunjukkan Pastor Juan Alonso kiranya menjadi inspirasi untuk terus mengambil bagian dari karya pelayanannya. Keberadaan Pastor Juan Alonso di tengah-tengah umat harus disyukuri atas beatifikasi ini dan semua yang dialaminya tidak lepas dari iman dan cinta terhadap Tuhan,” ungkap Mgr. Rolly Untu.
Terkait dengan kesinambungan kisahsejarahnya, Mgr. Rolly Untu meminta sejumlah pihak dari Keuskupan Manado, Paroki Kokoleh, paroki-paroki lain dan siapa saja yang mempunyai informasi jejak Beato Juan Alonso untuk terus digali dan dikembangkan.
“Bukan tidak mungkin, fakta-fakta sejarah yang ada dan yang akan ada nanti bisa dikirimkan di Vatikan untuk diproses lebih lanjut. Mari terus kita berdoa agar suatu saat nanti bisa dikanonisasi menjadi santo,” harapnya.
Dalam syukur tersebut, umat juga merayakan 20 tahun imamat dari Pastor Youce Palit selaku Pastor Paroki St. Fransiskus de Salles Kokoleh.
(Frangki Wullur)