Perayaan HUT ke-60 Umat Katolik Stasi Werdhi Agung, Bolmong
Bolmong, BeritaManado.com — Mendengar nama Desa Werdhi Agung, pasti banyak orang beranggapan bahwa itu berada di Pulau Dewata Bali.
Desa tersebut sebenarnya berada di bumi nyiur melambai Sulawesi Utara tepatnya di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow.
Desa ini punya cerita indah mengenai permulaan masuk dan berkembangnya iman Katolik di bumi Totabuan dan beginilah kisahnya.
69 tahun silam yaitu tahun 1963, di Pulau Dewata Bali terjadi bencana alam letusan Gunung Agung.
Dampak dari bencana tersebut akhirnya membuat sebagian masyarakat Bali memilih bertransmigrasi ke beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya ke Desa Werdhi Agung Bolaang Mongondow.
8 Agustus 1963 adalah waktu kedatangan warga Bali yang bertransmigrasi di Desa Werdhi Agung, Bolaang Mongondow.
Diantara warga Bali yang bertransmigrasi ini ada 7 kepala keluarga (KK) yang kebetulan beragama Katolik.
Ketujuh warga yang beragama Katolik itu adalah Anselmus I Wayan Semur, Paulus I Ketut Radio, Marchelus I Ketut Nantri, Gabriel I Made Tawi, Paulus I Made Rendit, Yohanes I Ketut Terima dan Yosep I Made Rampik.
Mereka menjadi tokoh perintis umat Katolik di Stasi Santo Yoseph Pekerja Werdhi Agung, yang pada saat itu masih menjadi bagian dari Paroki Kristus Raja Kotamobagu.
Dalam perkembangan selama 66 tahun ini, umat Katolik di Desa Werdhi Agung telah mengalami kemajuan terutama jumlah keluarga yang saat berjumlah 44 KK dan 169 jiwa.
Pada momentum bersejarah tersebut, Minggu (13/8/2023) telah dilangsungkan Misa Syukur 60 tahun kedatangan pertama kali umat Katolik di Desa Werdhi Agung.
Misa dipimpin oleh Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC didampingi Pastor Paroki Santa Maria Pengantara Kosio Barat RD Hendro Agustinus Kandowangko serta Dialon Itho Gerhani Silap.
Suasana Bali juga sangat terasa, baik pada saat kedatangan rombongan Uskup dan selama perayaan Ekaristi berlangsung.
Pada kesempatan tersebut digelar juga acara kebersamaan yang ditandai dengan penganugerahan piagam penghargaan kepada perwakilan keluarga ketujuh printis iman Katolik di Stasi Werdhi Agung.
Semoga dengan perayaan syukur tersebut, umat Katolik yang ada di Stasi Werdhi Agung dan umat Paroki Santa Maria Pengantara Kosio Barat semakin erat persaudaraan, semakin kokoh dalam persatuan dan semoga tetap teguh dalam iman, pengharapan dan kasih.
(Frangki Wullur)