Sangihe, BeritaManado.com-Sebanyak 46 konteiner peti kemas, didalamya bahan pokok dan bahan bangunan yang diangkut kapal Tol Laut dari Jakarta masuk ke Kabupaten Sangihe melalui Pelabuhan Nusantatara Tahuna.
Demikian disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kepulauan Sangihe Felix Gaghaube.
Dikatakanya, proses pengangkutan konteiner ini berupa bahan pokok dan bahan bangunan yang dibutuhkan masyarakat.
“Kapal tol laut ini sudah tiba di Pelabuhan Nusantara Tahuna sejak pekan lalu mengangkut konteiner tesebut. Sedangkan untuk bongkar muat barang dengan menggunakan peralatan dari kapal tol laut sendiri bersama dengan para buruh,” kata Gaghaube kepada BeritaManado.com, Kamis (5/4/2018).
Dijelaskanya lagi, untuk bahan pokok selama ini masih belum mengalami perubahan.
“Untuk bahan pokok dan bahan bangunan yang diangkut ini belum mengalami penambahan jenis barang. Seperti beras, gula, minyak goreng, serta bahan bangunan seperti semen dan seng,” jelasnya.
Ditambahkanya, program tol laut tersebut merupakan program pemerintah pusat untuk membantu masyarakat.
“Tol laut ini merupakan salah satu program yang diterapkan oleh pemerintah pusat untuk membantu masyarakat yang ada di pulau-pulau melalui distribusi barang-barang pokok dan barang penting lainnya. Termasuk diharapkan turut menerapkan harga yang bisa dijangkau oleh publik atau masyarakat konsumen setempat,” tambahnya.
Sejauh ini, diakui Gaghaube, memang penerapan harga yang diterapkan melalui barang-barang pokok dan barang penting lainnya melalui tol laut, masih menyesuaikan dengan kondisi dan mekanisme pasar yang berlangsung. (Christian Abdul)
Sangihe, BeritaManado.com-Sebanyak 46 konteiner peti kemas, didalamya bahan pokok dan bahan bangunan yang diangkut kapal Tol Laut dari Jakarta masuk ke Kabupaten Sangihe melalui Pelabuhan Nusantatara Tahuna.
Demikian disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kepulauan Sangihe Felix Gaghaube.
Dikatakanya, proses pengangkutan konteiner ini berupa bahan pokok dan bahan bangunan yang dibutuhkan masyarakat.
“Kapal tol laut ini sudah tiba di Pelabuhan Nusantara Tahuna sejak pekan lalu mengangkut konteiner tesebut. Sedangkan untuk bongkar muat barang dengan menggunakan peralatan dari kapal tol laut sendiri bersama dengan para buruh,” kata Gaghaube kepada BeritaManado.com, Kamis (5/4/2018).
Dijelaskanya lagi, untuk bahan pokok selama ini masih belum mengalami perubahan.
“Untuk bahan pokok dan bahan bangunan yang diangkut ini belum mengalami penambahan jenis barang. Seperti beras, gula, minyak goreng, serta bahan bangunan seperti semen dan seng,” jelasnya.
Ditambahkanya, program tol laut tersebut merupakan program pemerintah pusat untuk membantu masyarakat.
“Tol laut ini merupakan salah satu program yang diterapkan oleh pemerintah pusat untuk membantu masyarakat yang ada di pulau-pulau melalui distribusi barang-barang pokok dan barang penting lainnya. Termasuk diharapkan turut menerapkan harga yang bisa dijangkau oleh publik atau masyarakat konsumen setempat,” tambahnya.
Sejauh ini, diakui Gaghaube, memang penerapan harga yang diterapkan melalui barang-barang pokok dan barang penting lainnya melalui tol laut, masih menyesuaikan dengan kondisi dan mekanisme pasar yang berlangsung. (Christian Abdul)