Manado, Berita Manado.com — Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Toni Supit mengungkapkan sikap yang bertentangan deng sejumlah anggota DPRD bahkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Adapun sikap Toni tersebut terkait dengan berbagai pendapat dan usulan serta pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Debie Kalalo terkait Rumah Sakit yang tidak diberikan target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurut Toni, pernyataan kepala Dinas Kesehatan yang menyebutkan dimana, tidak ada target PAD di Rumah Sakit sangatlah keliru karena memang di samping pelayanan rumah sakit umum Daerah Provinsi, tetapi juga harus punya target PAD.
“Karena, rumah sakit ini dibangun dengan dana pinjaman PEN. Jadi, untuk pengembalian, cicilan dana pinjaman ini, kita harus punya target,” jelas Toni Kamis, (9/11/2023) pada rapat Badan anggaran di ruang rapat DPRD Sulut.
Meski begitu, Toni juga mengatakan, rumah sakit dalam memenuhi target tersebut bukan mengambil dana dari pasien melainkan mengambil danandari BPJS.
“Karena rumah sakit ini menjadi rumah sakit rujukan. Dari rumah sakit tipe C dari Kabupaten, Kota, lebih banyak lebih bagus, karena pendapatannya tidak kemana-mana, sehingga operasional rumah sakit dan tenaga kesehatan bisa terbayar,” terang Toni.
“Kalau tidak ada pendapatan, lalu rumah sakit ini bagaimana bisa beroperasi,” timpal Toni.
Rumah Sakit tidak ada target PAD
Kepala dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Debie Kalalo mengungkapkan, target yang diberikan ke Rumah Sakit sesuai dengan kebijakan.
“Memang tidak ada target untuk sebuah rumah Sakit, karena untuk Sulawesi Utara kita berupaya agar masyarakat tetap hidup sehat sehingga tidak masuk rumah sakit,” ungkap Debie.
Sebelumnya terkait dengan PAD di Rumah Sakit tersebut juga beberapa kali di bahas oleh anggota DPRD Vonny Paat dimana, Vonny mengingatkan agar Rumah Sakit jangan dijadikan sebagai tempat pengumpul PAD.
“Rumah sakit itu bukan sebagai tempat pengumpul PAD,” Kata Vonny.
(Erdysep Dirangga)