Manado, BeritaManado.com — Terminal sejatinya adalah tempat umum di mana warga pengguna transportasi darat naik dan turun dari kendaraan.
Seperti Terminal Karombasan yang tepat berdampingan dengan Pasar Pinasungkulan dan terletak di Kecamatan Wanea, Kota Manado.
Beritamanado.com yang pagi hari melihat aktivitas warga Manado di seputar Pasar Pinangsungkulan dan Terminal Karombasan mendapati pemandangan yang kotor dan kurang terawat.
Tampak sampah berserakan terlihat dimana-mana dan puing-puing bekas bongkaran bangunan pasar yang lama juga terlihat di beberapa tempat.
Seorang pengguna oplet, karyawan swasta yang saban hari mencegat oplet tampak kecewa dengan keadaan terminal yang kurang terawat.
Belum lagi jika malam hari, tanpa penerangan yang memadai.
Ia pun berharap kondisi ini segera mendapat perhatian pihak terkait.
Terminal Mati Suri
Di tahun 1990-an Terminal Karombasan merupakan salah satu urat nadi transportasi darat bagi warga Kawanua.
Angkutan umum dalam kota yang dikenal dengan mikrolet akan habis dan menurunkan penumpang di terminal ini.
Kemudian warga kota Manado yang hendak menuju ke arah utara dan tengah Kota Manado akan mencari mikrolet di Terminal Karombasan.
Warga Kota Manado yang hendak bepergian ke daerah seperti Kota Tomohon dan Tondano, serta Sonder, Kawangkoan, Langowan, bahkan Tareran juga harus mencari kendaraan bus di terminal ini.
Kala itu, Terminal Karombasan sangat ramai dan sedari pagi hari, tampak lalu lalang masyarakat yang memulai aktivitasnya.
Cukup banyak warga Tomohon, Tondano, Kawangkoan yang bekerja di Manado akan terlihat menuruni bus antar kota dalam provinsi dan melanjutkan perjalanan dengan mikrolet ke kantornya.
Kini, wajah Terminal Karombasan tampak suram dan sepi jika dibandingkan 20 tahun lalu.
Warga Tomohon, Tondano dan sekitarnya kini beralih ke kendaraan pribadi hingga angkutan taksi “gelap” yang kini terdapat dimana-mana.
Terlihat beberapa bus dengan setia menunggu penumpang penuh untuk berangkat, sementara para sopir berbincang-bincang dengan sesama profesinya.
Kini mereka seolah memudar sejalan dengan armada bus yang juga sudah dimakan usia.
Cukup banyak bus yang sudah beroperasi lebih dari 20 tahun lalu dan belum peremajaan.
Tapi roda ekonomi terus berjalan untuk menghidupi warga yang mencari sesuap nasi di Terminal Karombasan Manado.
(Kontributor: Christy Manarisip)