Manado, BeritaManado.com — Pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh belahan dunia mengakibatkan terjadinya pola hidup baru yang lebih akrab dengan sebutan New Normal.
Perilaku hidup berubah total misalnya para pegawai yang sudah bisa bekerja dari rumah atau dari mana saja tidak perlu di kantor.
“Aktivitas ekonomi juga ikut berubah fatalnya cenderung menurun akibat dari adanya pembatasan yang diberlakukan pemerintah untuk mencegah penularan virus ini,” ujar Ekonom Dr Frederik Gerard Worang, Selasa (26/5/2020), kepada BeritaManado.com
Menurut Frederik Worang, lebih baik masyarakat disipilin dalam penerapan physical distancing agar perekonomian cepat berjalan dengan baik lagi.
“Penggunaan masker, adanya tempat cuci tangan di tempat aktivitas perdagangan, restoran yang harusnya tutup jam 6 malam jangan ada yang buka sampai larut lagi, open order jika bisa, dan di dalam supermarket dilakukan pembatasan banyaknya pengunjung dan lain sebagainya,” tutur Worang.
Terkait pelonggaran aktivitas ekonomi, Worang mengatakan harus dilakukan bertahap jangan langsung dibuka seperti beroperasinya pesawat secara tiba-tiba.
“Akhirnya membuat protokoler kesehatan untuk cegah COVID-19 dilanggar semua, contoh yang terjadi di bandara Soekarno Hatta, orang berbondong tanpa adanya pengaturan dan pengawasan petugas terkait jaga jarak dan lain sebagainya,” jelas Worang.
Saat ini pemerintah harus tegas menjalankan aturan yang ditetapkan dan kesadaran diri pelaku perdagangan.
“Harus ada law in forcement atau penegakan hukum yang membuat efek jerah, namun pelaku perdagangan baik konsumen dan pengusaha harus ada kesadaran diri mendukung aturan tersebut agar aktivitas ekonomi bisa kembali normal,” ujarnya
(Dedy Dagomes)