Rapat pembahasan lahan relokasi warga korban bencana banjir bandang Januari 2014
Manado – Dalam rapat koordinasi Pemerintah Provinsi Sulut bersama sejumlah perwakilan pemerintah kabupaten dan kota yang dilanda bencana 15 Januari 2014 lalu, disebutkan lahan relokasi warga Kota Manado khususnya sudah tidak bermasalah.
Rapat yang dipimpin oleh Kepala Bappeda Sulut Roy Roring didampingi Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sanny Parengkuan dihadiri sejumlah perwakilan pimpinan daerah yang diantarnya Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Manado Haefrey Sendoh.
Pada rapat yang dilaksanakan di kantor Gubernur tersebut, Roring menjelaskan bahwa untuk Kota Manado sendiri lahannya sudah tidak bermasalah.
“Khusus relokasi bencana siap diukur baik Wori dan Pandu dan harus direncanakan secara keseluruhan. Untuk Wori tidak ada masalah dan untuk Pandu siap diukur,” ujar Roring.
Usai rapat, Sendoh menjelaskan, terdapat 4 opsi usulan pembangunan rumah bagi korban banjir di Kota Manado 15 Januari 2014.
“Ada 2 model rumah susun sewa. Semua pemaparan dalam rencana pembangunan rumah korban banjir, begitu juga model rumah kopel,” ungkap Sendoh.
Lanjutnya, selain tanah yang disiapkan Pemprov, Pemkot Manado juga menyiapkan lahan yang sama yang berada di Kelurahan Dendengan Dalam dan Dendengan Luar Kecamatan Tikala.
Untuk lokasi lahan di Pandu, kata Sendoh, terdapat investasi dari Kota Manado baik berupa jalan, bangunan dan juga tanaman (ladang) di Norokonda.
“Selain itu nantinya sekitar 2 hektar di lokasi tersebut akan dibangun fasilitas umum seperti gedung sekolah dan penunjang lainnya,” tandasnya. (leriandokambey)