Jakarta – Korupsi adalah salah satu masalah terpelik dari sekian banyak
masalah pembangunan di Indonesia. Masalah korupsi bisa dikatakan sebagai
permasalahan yang melintas zaman, mulai dari masa penjajahan, orde lama,
orde baru bahkan hingga masa reformasi yang lahir sebagai bentuk antitesis
orde baru. Korupsi telah banyak memakan korban berupa kemiskinan, mahalnya biaya pembangunan hingga timbulnya *high cost economy* bagi kalangan pengusaha.
Jika mau menghitung besarnya kerugian negara akibat tindakan korupsi yang
dilakukan oleh pejabat tinggi negara bisa mencapai angka puluhan trilyun.
Sedangkan, menurut laporan APBN dana untuk pengentasan kemiskinan pada 2011 lalu hanya senilai Rp 86,1 trilyun saja. Hal inilah yang menyebabkan upaya pengentasan kemiskinan menghadapi hambatan yang berat.
Ironi lain dalam masalah pemberantasan korupsi di Indonesia adalah sulitnya
mencari anak-anak muda pemimpin bangsa yang konsisten menjaga integritas
dan moralitasnya dalam memberantas korupsi, alih alih demikian akhir-akhir
ini kita malah mendengar seorang mantan ketua umum sebuah ormas gerakan
mahasiswa tersangkut masalah korupsi.
Gerakan mahasiswa merupakan garda terdepan untuk merubah bangsa, tentu saja elemen ini memiliki peran penting dalam upaya perbaikan bangsa terutama dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Berkaitan dengan itu, Dompet Dhuafa menyelenggarakan talkshow bertema “Gerakan Mahasiswa dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia” dan
peluncuran buku “Belajar Merawat Indonesia” yang akan diselenggarakan, Rabu 15 Februari 2012 jam 13.00-16.30, di Bakoel Koffie Jalan Cikini Raya
No. 25, Jakarta Pusat.
Acara talkshow tersebut akan di isi oleh beberapa pembicara antara lain,
Budiman Sudjatmiko (DPP PDI-P), Burhanudin Muhtadi (Pengamat LSI), Bima
Arya (Ketua DPP PAN), Fadjroel Rahman (Direktur Pedoman Indonesia) dan Laras Susanti (penulis buku dan aktivis PUKAT- UGM). (*)
Jakarta – Korupsi adalah salah satu masalah terpelik dari sekian banyak
masalah pembangunan di Indonesia. Masalah korupsi bisa dikatakan sebagai
permasalahan yang melintas zaman, mulai dari masa penjajahan, orde lama,
orde baru bahkan hingga masa reformasi yang lahir sebagai bentuk antitesis
orde baru. Korupsi telah banyak memakan korban berupa kemiskinan, mahalnya biaya pembangunan hingga timbulnya *high cost economy* bagi kalangan pengusaha.
Jika mau menghitung besarnya kerugian negara akibat tindakan korupsi yang
dilakukan oleh pejabat tinggi negara bisa mencapai angka puluhan trilyun.
Sedangkan, menurut laporan APBN dana untuk pengentasan kemiskinan pada 2011 lalu hanya senilai Rp 86,1 trilyun saja. Hal inilah yang menyebabkan upaya pengentasan kemiskinan menghadapi hambatan yang berat.
Ironi lain dalam masalah pemberantasan korupsi di Indonesia adalah sulitnya
mencari anak-anak muda pemimpin bangsa yang konsisten menjaga integritas
dan moralitasnya dalam memberantas korupsi, alih alih demikian akhir-akhir
ini kita malah mendengar seorang mantan ketua umum sebuah ormas gerakan
mahasiswa tersangkut masalah korupsi.
Gerakan mahasiswa merupakan garda terdepan untuk merubah bangsa, tentu saja elemen ini memiliki peran penting dalam upaya perbaikan bangsa terutama dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Berkaitan dengan itu, Dompet Dhuafa menyelenggarakan talkshow bertema “Gerakan Mahasiswa dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia” dan
peluncuran buku “Belajar Merawat Indonesia” yang akan diselenggarakan, Rabu 15 Februari 2012 jam 13.00-16.30, di Bakoel Koffie Jalan Cikini Raya
No. 25, Jakarta Pusat.
Acara talkshow tersebut akan di isi oleh beberapa pembicara antara lain,
Budiman Sudjatmiko (DPP PDI-P), Burhanudin Muhtadi (Pengamat LSI), Bima
Arya (Ketua DPP PAN), Fadjroel Rahman (Direktur Pedoman Indonesia) dan Laras Susanti (penulis buku dan aktivis PUKAT- UGM). (*)