Tondano – Masyarakat sering dibuat stress dan tersenyum oleh tanaman yang satu ini. Cengkeh, demikian tanaman itu dikenal oleh Tou Minahasa sejak ratusan tahun silam. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang telah menikmati masa keemasan dari tanaman cengkeh itu sendiri.
Meski saat ini sering mengalami pasang surut harga di pasaran, namun cengkeh tetap akan menjadi primadona masyarakat Minahasa dan Sulut pada umumnya. Itulah sebagian pendapat Bupati Minayasa Drs Jantje Wowiling Sajow MSi yang juga adalah seorang petani cengkeh.
“Dalam hal ini juga kita perlu mengacu pada teknologi pertanian itu sendiri. Kita tidak cukup menanam cengkeh dan menungguh sampai masa panen. Ada selang waktu tertentu kita perlu melakukan perawatan, pemupukan dan sebagainya,” katanya.
Kepada BeritaManado.com, Minggu (15/1/2017), Sajow mengatakan, tanaman yang diperlakukan seperti itu, pasti akan memberikan hasil yang baik pada masa panen. Kalau soal harga di pasaran, itu tinggal bagaimana kebijakan pemerintah yang akan mengaturnya. (frangkiwullur)
Tondano – Masyarakat sering dibuat stress dan tersenyum oleh tanaman yang satu ini. Cengkeh, demikian tanaman itu dikenal oleh Tou Minahasa sejak ratusan tahun silam. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang telah menikmati masa keemasan dari tanaman cengkeh itu sendiri.
Meski saat ini sering mengalami pasang surut harga di pasaran, namun cengkeh tetap akan menjadi primadona masyarakat Minahasa dan Sulut pada umumnya. Itulah sebagian pendapat Bupati Minayasa Drs Jantje Wowiling Sajow MSi yang juga adalah seorang petani cengkeh.
“Dalam hal ini juga kita perlu mengacu pada teknologi pertanian itu sendiri. Kita tidak cukup menanam cengkeh dan menungguh sampai masa panen. Ada selang waktu tertentu kita perlu melakukan perawatan, pemupukan dan sebagainya,” katanya.
Kepada BeritaManado.com, Minggu (15/1/2017), Sajow mengatakan, tanaman yang diperlakukan seperti itu, pasti akan memberikan hasil yang baik pada masa panen. Kalau soal harga di pasaran, itu tinggal bagaimana kebijakan pemerintah yang akan mengaturnya. (frangkiwullur)