Manado – Dari sejumlah lokasi penyelaman yang tersebar di seluruh Indonesia, Selat Lembeh Kota Bitung termasuk lokasi penyelaman sangat unik. Mengingat lokasi penyelaman tidak memiliki terumbu karang, layaknya titik selam lainnya di Indonesia tapi menyimpan banyak binatang kecil yang istimewa. Banyak spesies ikan baru yang ditemukan di selat ini, bahkan boleh dikatakan masih banyak lagi yang belum terdata alias memiliki nama. Jadi tidak heran banyak wisatawan mancanegara yang mendatangi Selat Lembeh hanya untuk melihat keunikan biota laut yang dimilikinya.
Sebut saja flamboyan, bargibant’s pygmy seahorse, juvenile warty frogfish, wonderpus merupakan sebagian biota unik, makro, penghuni dasar perairan Selat Lembeh. Bahkan masih banyak biota laut lainnya yang mengundang decak kagum para wisatawan jika melakukan penyelaman di Kota Pelabuhan ini.
“Selat Lembeh memiliki kekayaan keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi dan menjadi salah satu obyek wisata selam utama di Sulawesi Utara,” kata Wakil Walikota, Max Lomban.
Belum lagi deretan pulau-pulau kecil nan eksotis tak berpenghuni dengan struktur kapur rapuh seolah terangkat ke atas permukaan laut, dengan pemandangan bawah air yang sangat mempesona. Dan inilah yang menjadi andalan Kota Bitung untuk “menjual” Selat Lembeh bagi para penikmat dunia dibawah laut.
Usaha ini tidaklah sia-sia kendati Pemkot sendiri memiliki keterbatasan dana untuk menjual menarik wisatawan berkunjung ke Selat Lembeh. Karena dari data Dinas Pariwisata Kota Bitung, selama tahun 2011-2012 jumlah wisatawan yang datang berkunjung sekitar 10.000 orang, dan 90 persen dari jumlah tersebut tujuannya adalah menyelam di Selat Lembeh.
Mengingat Selat Lembeh memiliki 98 titik-titik penyelaman dengan keindahan biota laut yang sangat beragam, bahkan beberapa diantaranya merupakan biota endemik Sulawesi.
“Kami terbantu dengan promisi dari mulut wisatawan ke wisatawan yang telah melakukan penyelaman di Selat Lembeh dan inilah yang membantu datangnya para wisatawan,” kata Lomban.
Tak hanya dibawah laut, namun Lomban juga mengatakan, wisatawan juga akan dimanjakan dengan keindahan diatas permukaan laut Selat Lembeh. Mengingat sebagian besar resort yang tersedia di pinggir Selat Lembeh menawarkan view yang menakjubkan, entah itu kala matahari terbit atau tenggelam.
“Budaya nelayan tradisional juga menjadi suguhan tersendiri bagi para wisatawan. Kala mereka akan atau usai melaut dapat dinikmati di sepanjang pantai Selat Lembeh,” katanya.
Belum lagi aktifitas para pandai perahu membuat atau membetulkan perahu di Selat Lembeh. Baik itu perahu tradisional dari berbagai ukuran hingga perahu modern yang sangat mudah dijumpai di sepanjang pantai Selat Lembeh. “Silakan datang untuk membuktikannya, karena Selat Lembeh memiliki keunikan tersendiri,” ujarnya. (Enk)
Manado – Dari sejumlah lokasi penyelaman yang tersebar di seluruh Indonesia, Selat Lembeh Kota Bitung termasuk lokasi penyelaman sangat unik. Mengingat lokasi penyelaman tidak memiliki terumbu karang, layaknya titik selam lainnya di Indonesia tapi menyimpan banyak binatang kecil yang istimewa. Banyak spesies ikan baru yang ditemukan di selat ini, bahkan boleh dikatakan masih banyak lagi yang belum terdata alias memiliki nama. Jadi tidak heran banyak wisatawan mancanegara yang mendatangi Selat Lembeh hanya untuk melihat keunikan biota laut yang dimilikinya.
Sebut saja flamboyan, bargibant’s pygmy seahorse, juvenile warty frogfish, wonderpus merupakan sebagian biota unik, makro, penghuni dasar perairan Selat Lembeh. Bahkan masih banyak biota laut lainnya yang mengundang decak kagum para wisatawan jika melakukan penyelaman di Kota Pelabuhan ini.
“Selat Lembeh memiliki kekayaan keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi dan menjadi salah satu obyek wisata selam utama di Sulawesi Utara,” kata Wakil Walikota, Max Lomban.
Belum lagi deretan pulau-pulau kecil nan eksotis tak berpenghuni dengan struktur kapur rapuh seolah terangkat ke atas permukaan laut, dengan pemandangan bawah air yang sangat mempesona. Dan inilah yang menjadi andalan Kota Bitung untuk “menjual” Selat Lembeh bagi para penikmat dunia dibawah laut.
Usaha ini tidaklah sia-sia kendati Pemkot sendiri memiliki keterbatasan dana untuk menjual menarik wisatawan berkunjung ke Selat Lembeh. Karena dari data Dinas Pariwisata Kota Bitung, selama tahun 2011-2012 jumlah wisatawan yang datang berkunjung sekitar 10.000 orang, dan 90 persen dari jumlah tersebut tujuannya adalah menyelam di Selat Lembeh.
Mengingat Selat Lembeh memiliki 98 titik-titik penyelaman dengan keindahan biota laut yang sangat beragam, bahkan beberapa diantaranya merupakan biota endemik Sulawesi.
“Kami terbantu dengan promisi dari mulut wisatawan ke wisatawan yang telah melakukan penyelaman di Selat Lembeh dan inilah yang membantu datangnya para wisatawan,” kata Lomban.
Tak hanya dibawah laut, namun Lomban juga mengatakan, wisatawan juga akan dimanjakan dengan keindahan diatas permukaan laut Selat Lembeh. Mengingat sebagian besar resort yang tersedia di pinggir Selat Lembeh menawarkan view yang menakjubkan, entah itu kala matahari terbit atau tenggelam.
“Budaya nelayan tradisional juga menjadi suguhan tersendiri bagi para wisatawan. Kala mereka akan atau usai melaut dapat dinikmati di sepanjang pantai Selat Lembeh,” katanya.
Belum lagi aktifitas para pandai perahu membuat atau membetulkan perahu di Selat Lembeh. Baik itu perahu tradisional dari berbagai ukuran hingga perahu modern yang sangat mudah dijumpai di sepanjang pantai Selat Lembeh. “Silakan datang untuk membuktikannya, karena Selat Lembeh memiliki keunikan tersendiri,” ujarnya. (Enk)