Manado – Gubernur Sulawesi Utara memintah agar pemerintah pusat melalui Tim Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhamnas) RI yang dipimpin oleh Deputi Pengkajian Strategik Lemhamnas RI Asis Wanto dapat memberikan masukan agar persediaan Bahan Bakar Minyak di daerah perbatasan di Sulawesi Utara dapat dipenuhi.
Hal ini mengingat daerah perbatasan di Sulut belum bisa merasakan persediaan yang cukup untuk kebutuhan masyarakat yang mayoritas adalah nelayan.
Perlu dibangun depot pertamina yang diikuti dengan pengaturan harga kebutuhan pokok dan BBM. Selain depot pertamina, perlu dibangun lumbung-lumbung pangan sebagai gudang penyanggah pangan, sentra ekonomi pasar, kata Sarundajang dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulut Drs Sanny Parengkuan diruang WOC kantor Gubernur.
Dia menambahkan selain ketersediaan BBM yang cukup, perlunya penataan wilayah perbatasan menjadi beberapa gugus Pulau multi klaster berdasarkan potensi masing-masing wilayah. Perlu diperkuat dengan sarana dan prasarana yang memadai sesuai skala pelayanan untuk menjaring terjadinya sinergitas pengembangan wilayah perbatasan yang terintegrasi dengan wilayah daratan.
Optimalisasi dan pengembangan infrastruktur telekomunikasi, perhubungan, pendidikan dan kesehatan juga memperkuat dan memperketat sistem pengawasan wilayah dengan penempatan personil TNI, merupakan kebutuhan utama daerah perbatasan saat ini, katanya.
Sarundajang mengharapkan forum ini dapat memberikan konstribusi positif yang komprehensif bagi proses pembangunan dan pengembangan daerah perbatasan di Provinsi Sulut. (Jrp)