Kotamobagu – Bau busuk menyengat diamana-mana. Hampir setiap sisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datoe Binangkang terlihat sampah berserakan. Mulai dari sisa air gelas mineral, sisa botol infus, jarum suntik, puntung rokok dan sampah non organik lainnya berserakan dimana-mana.
Tak pelak kondisi RSUD Datoe Binangkang yang masih milik pemerinta Bolmong ini, diibaratkan dengan Tempat Pembuangan Ahir (TPA) sampah. Padahal kebersihan merupakan syarat untuk menerapkan cara hidup sehat di RSUD.
Tak heran banyak pengunjung dan pasien yang mengeluhkan dengan kenyamanan maupun pelayanan rumah sakit RSUD, karena dengan kondisi itu yang sakit tambah saki dan yang sehat bisa menjadi sakit.
“Rumah sakit merupakan tempat orang yang membutuhkan pertolongan pengobatan oleh perawat dan dokter bukan tempat sampah,” kata salah satu warga, Jendri Mengko kepada beritamanado.com,Rabu (12/2/2014).
Tak hanya masalah sampah, namun menurut Mengko, RSUD selalu dirundung masalah. Seperti minimnya alat kesehatan dan persoalan itu sudah klasik, ditambah minimnya pelayanan kesehatan kepada pasien. “Terlebih kepada pasien yang kurang mampu,” tegas Mengko.
dr Sandi Wiliam, saat dimintai keterangannya membantah jika pihaknya mengalami kekurangan alat-alat dan obat-obatan. “Dari pengalaman saya piket hampir sebulan ini, belum ada kasus seperti itu,” kata Sandi singkat.
Kepala RSUD Datoe Binangkang, dr Sahara Albugis dan Humas RSUD ketika coba ditemui belum dapat dikonfirmasi. Pasalnya menurut salah satu staf, Albugis dan humas sementara tugas luar.(haris)