MANADO – WAKIL Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil MPd, belum lama ini menerima kunjungan Komisi IV DPR RI. Komisi yang membindangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan ini, pada reses masa persidangan I tahun sidang 2011-2012 ini memilih Sulut sebagai daerah studi banding semata-mata untuk mendapatkan informasi secara langsung baik dari pihak pemprov maupun masyarakat Sulut.
“Hasil dari kunjungan kerja ini selanjutnya akan menjadi bahan masukan penting bagi Komisi IV untuk percepatan pembangunan di Sulut dalam bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan,” ujar Ketua Komisi IV DPR RI Anna Mu’awanah.
Kansil sendiri mengatakan bahwa Sulut sebagai salah satu dari 7 provinsi kepulauan di Indonesia pada prinsipnya berada pada posisi strategis dalam pengembangan ekonomi karena berada di bibir pasifik yang merupakan jalur perdagangan dunia dan pusat distribusi barang dan jasa sehingga sangat prospektif untuk perdagangan regional maupun internasional.
“Kaitan dengan itu, grand design pengembangan Sulut terus diarahkan pada pengembangan sektor trade, tourism, dan investment. Semuanya betumpu pada empat pilar yakni pro growth, job, poor, dan environtment. Upaya pencapaiannya digerakkan dari lintas sektor temasuk pertanian, kelautan, perikanan, dan kehutanan,” ujarnya.
Kansil juga mengatakan bahwa untuk tahun 2011 ini, sasaran produksi padi sebanyak 623.070 ton, sedangkan untuk tahun 2012 secara nasional sasaran produksi padi sebanyak 74 juta ton. Hal ini menjadi tugas dari Sulut yang terus memantapkan tekad dan komitmen menjadikan sektor pertanian sebagai primadona pembangunan daerah.
“Pemprov terus berupaya mengembalikan kejayaan Sulut sebagai spice island dan berupaya mewujudkan swasembada beras tahun 2012 dan swasembada pangan berkelanjutan,” tegas Kansil. Adapun rombongan Komisi IV yang datang, antara lain selain Anna Mu’awanah, ada juga Adiyaman Saputra, Rosyid Hidayat, Djoko Udjianto, Yudo Husodo, Akbar Zulkabar, Hendra Singkaru, Ibnu Multazam. Ikut juga Direktur Pembenihan Ditjen Pangan Kementerian Pertanian Dr Bambang Budhianto. (is)
MANADO – WAKIL Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil MPd, belum lama ini menerima kunjungan Komisi IV DPR RI. Komisi yang membindangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan ini, pada reses masa persidangan I tahun sidang 2011-2012 ini memilih Sulut sebagai daerah studi banding semata-mata untuk mendapatkan informasi secara langsung baik dari pihak pemprov maupun masyarakat Sulut.
“Hasil dari kunjungan kerja ini selanjutnya akan menjadi bahan masukan penting bagi Komisi IV untuk percepatan pembangunan di Sulut dalam bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan,” ujar Ketua Komisi IV DPR RI Anna Mu’awanah.
Kansil sendiri mengatakan bahwa Sulut sebagai salah satu dari 7 provinsi kepulauan di Indonesia pada prinsipnya berada pada posisi strategis dalam pengembangan ekonomi karena berada di bibir pasifik yang merupakan jalur perdagangan dunia dan pusat distribusi barang dan jasa sehingga sangat prospektif untuk perdagangan regional maupun internasional.
“Kaitan dengan itu, grand design pengembangan Sulut terus diarahkan pada pengembangan sektor trade, tourism, dan investment. Semuanya betumpu pada empat pilar yakni pro growth, job, poor, dan environtment. Upaya pencapaiannya digerakkan dari lintas sektor temasuk pertanian, kelautan, perikanan, dan kehutanan,” ujarnya.
Kansil juga mengatakan bahwa untuk tahun 2011 ini, sasaran produksi padi sebanyak 623.070 ton, sedangkan untuk tahun 2012 secara nasional sasaran produksi padi sebanyak 74 juta ton. Hal ini menjadi tugas dari Sulut yang terus memantapkan tekad dan komitmen menjadikan sektor pertanian sebagai primadona pembangunan daerah.
“Pemprov terus berupaya mengembalikan kejayaan Sulut sebagai spice island dan berupaya mewujudkan swasembada beras tahun 2012 dan swasembada pangan berkelanjutan,” tegas Kansil. Adapun rombongan Komisi IV yang datang, antara lain selain Anna Mu’awanah, ada juga Adiyaman Saputra, Rosyid Hidayat, Djoko Udjianto, Yudo Husodo, Akbar Zulkabar, Hendra Singkaru, Ibnu Multazam. Ikut juga Direktur Pembenihan Ditjen Pangan Kementerian Pertanian Dr Bambang Budhianto. (is)