Manado – 2008 silam, PDIP gagal total di Pemilukada Kabupaten Kepulauan Talaud. Namun belakangan si moncong putih jadi idola untuk dikendarai sejumlah figur.
Pasangan JP Tuwengkesong-Irene Riung jadi gacoan Banteng pada 2008. Namun kala itu mereka tak mampu menyaingi incumbent Elly Engelbert Lasut-Constantin Ganggali. Tahun ini, PDIP kembali mencuat menyusul beberapa kemenangan di Pemilukada.
Ganggali yang kini pemimpin tunggal Talaud sudah duluan meninggalkan pohon beringin. Sebagai bakal incumbent, geliat Ganggali seperti tidak terbendung saat mulai mendekatkan dirinya ke kubu Banteng. Bahkan kedatangan Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri ke Porodisa baru-baru menjadi momen berharga bagi kader birokrat itu untuk memerlihatkan, dirinya benar-benar serius ingin mengendarai Banteng.
Ganggali adalah ancaman serius buat Heber Pasiak, Ketua PDIP Talaud yang belum lama menjabat. Muncul kesan, Ganggali sepertinya ingin merebut hak kesulungan milik Heber. Apalagi kekuatan sang ketua mulai terlucuti, ketika muncul desas-desus adanya sejumlah pengurus yang kini memihak Ganggali.
Namun beberapa nama lain diramalkan akan meramaikan bursa calon dari kubu Merah, PDIP. Sebut saja Maxi Gagola, birokrat provinsi yang punya peluang bila direstui gubernur untuk turun kembali ke daerahnya.
Bahkan saudara kandung Maxi, Jemmy Gagola —kini menjabat Sekda Kabupaten Talaud, dirumorkan ingin maju pula. Kendaraan idolanya? Siapa tahu PDIP.
Klan Gagola memang memegang arti penting bagi warga Talaud di segala penjuru. Mereka dianggap kaum cerdik pandai dan pintar memimpin.
Dalam posisi begini bukan tak mungkin penunggang banteng di Talaud 2013 muncul dari kalangan birokrat. (alf)