Amurang, BeritaManado — Jalan Trans Sulawesi, tepatnya yang berada di Desa Tanamon sampai Desa Durian Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) rusak dan dipenuhi lubang.
Kepada BeritaManado.com, Sekretaris Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Noldy Poluakan melalui pada Selasa (1/5/2018) menyampaikan bahwa perbaikan baru dilakukan kurang lebih 3 (tiga) tahun lalu namun sudah banyak lubang.
“Kondisi jalan sudah banyak rusak, sehingga saya selaku Sekretaris LAKI Sulut menduga ada terjadi penyelewengan baik dalam anggaran maupun pengerjaannya,” tutur Noldy Poluakan.
Kami sampaikan kepada Balai Jalan atau Kementerian terkait agar mengevaluasi kembali mulai dari mekanisme tenderisasi sampai pada pelaksanaan kegiatan di lapangan.
“Saya ingat waktu pelaksanaan kegiatan proyek di lokasi ini, saya sempat menegur. Dan mengingatkan perusahaan melalui pengawasnya agar pekerjaannya sesuai dengan RAB atau aturan yang ada,” tambah Noldy Poluakan.
Bahkan diduga kuat pada beberapa titik pelaksanaan proyek di jalan Trans Sulawesi contoh di Teep, Kapitu, Tawaang dan Amurang sudah banyak mengalami kerusakan.
Atas kondisi ini, masyarakat berinisiatif melakukan perbaikan seadanya dengan menggunakan campuran semen dan pasir serta kerikil. Ini sesuai dengan kemampuan keuangan yang di dapat oleh masyarakat melalui pengguna jalan.
Tokoh masyarakat Sinonsayang Arsid Balamba menyampaikan bahwa tadi malam saja baru ada terjadi kecelakaan lalu lintas di daerah Desa Tananon.
“Memang sering sekali terjadi kecelakaan di wilayah ini khususnya pengguna motor. Itu penyebab kebanyakann karena jalannya yang berlobang,” ungkap Arsid Balamba.
(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Jalan Trans Sulawesi, tepatnya yang berada di Desa Tanamon sampai Desa Durian Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) rusak dan dipenuhi lubang.
Kepada BeritaManado.com, Sekretaris Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Noldy Poluakan melalui pada Selasa (1/5/2018) menyampaikan bahwa perbaikan baru dilakukan kurang lebih 3 (tiga) tahun lalu namun sudah banyak lubang.
“Kondisi jalan sudah banyak rusak, sehingga saya selaku Sekretaris LAKI Sulut menduga ada terjadi penyelewengan baik dalam anggaran maupun pengerjaannya,” tutur Noldy Poluakan.
Kami sampaikan kepada Balai Jalan atau Kementerian terkait agar mengevaluasi kembali mulai dari mekanisme tenderisasi sampai pada pelaksanaan kegiatan di lapangan.
“Saya ingat waktu pelaksanaan kegiatan proyek di lokasi ini, saya sempat menegur. Dan mengingatkan perusahaan melalui pengawasnya agar pekerjaannya sesuai dengan RAB atau aturan yang ada,” tambah Noldy Poluakan.
Bahkan diduga kuat pada beberapa titik pelaksanaan proyek di jalan Trans Sulawesi contoh di Teep, Kapitu, Tawaang dan Amurang sudah banyak mengalami kerusakan.
Atas kondisi ini, masyarakat berinisiatif melakukan perbaikan seadanya dengan menggunakan campuran semen dan pasir serta kerikil. Ini sesuai dengan kemampuan keuangan yang di dapat oleh masyarakat melalui pengguna jalan.
Tokoh masyarakat Sinonsayang Arsid Balamba menyampaikan bahwa tadi malam saja baru ada terjadi kecelakaan lalu lintas di daerah Desa Tananon.
“Memang sering sekali terjadi kecelakaan di wilayah ini khususnya pengguna motor. Itu penyebab kebanyakann karena jalannya yang berlobang,” ungkap Arsid Balamba.
(TamuraWatung)