Bitung, BeritaManado.com – Rapat pleno perhitungan suara hasil pencoblosan Pilkada di KPU Kota Bitung rusuh.
Ratusan massa dari salah satu pasangan calon (Paslon) Pisang-Geni memprotes proses pencoblosan karena ada indikasi kecurangan dan berujung aksi anarki.
“Kami menemukan ada 100 orang WNA ikut mencoblos. Kami minta proses pencoblosan diulang,” kata salah satu perwakilan massa menggunakan pengeras suara.
Protes massa pendukung Paslon nomor urut empat ini sebelum mendatangi KPU, sebelumnya telah menggelar aksi di salah satu TPS dengan memaksa KPPS untuk membuka kotak suara dan mengulangi proses pencoblosan.
Namun permintaan massa itu tak dituruti dan petugas Kepolisian mengarahkan untuk melapor ke Bawaslu soal dugaan atau temuan kecurangan.
“Kami sudah melapor ke Bawaslu tapi tidak ditindaklanjuti. Kami minta Ketua KPU keluar agar Pilkada diulang,” teriak massa di depan Kantor KPU.
Aksi massa kian menjadi-jadi dan mulai memaksa untuk masuk mengganggu proses pleno yang sementara berlangsung.
Petugas yang coba menenangkan massa agar tidak berbuat anarki mulai kewalahan hingga harus memanggil Dalmas mengingat aksi pelemparan dan pembakaran mulai dilakukan massa.
Massa kian anarkis dan menolak membubarkan diri kendati Dalmas bersama mobil water canon diturunkan serta dua ekor K9.
Tak mau aksi massa makin meluas, Polisi dibackup TNI membubarkan paksa massa menggunakan water canon, K9, Timsus Tarsius dan Resmob.
Dua orang ditangkap karena membawa senjata tajam serta satu orang pingsan akibat menghirup gas air mata.
Itulah gambaran simulai Sispamkot dalam rangka pengamanan Pilkada Serentak 2020 yang digelar Polres Bitung di Stadion Duasudara, Senin (21/09/2020).
Simulasi itu dipimpin Kapolres Bitung, AKBP FX Winardi Prabowo SIK dikasikan Dandim 1013 Bitung, Letkol Inf Benny Lesmana SE, Danyonmarhanlan VIII Bitung, Letkol Marinir Anugerah Auliadi Santoso MTr Hanla M, Ketua KPU Kota Bitung, Deslie Sumampouw, Bawaslu Kota Bitung, Sammy Rumambi dan Sekda, Audy Pangemanan.
Menurut Kapolres, simulasi itu digelar untuk melatih serta mempersiapkan personil dalam pengamanan Pilkada serentak 2020.
“Ini juga memberikan gambaran kepada personil serta mengantisipasi semua tindakan yang berpotensi mengganggu Kantibmas,” katanya.
(abinenobm)