OC Kaligis
Bitung – Ketua Mahkama Partai Nasdem, Otto Cornelis (OC) Kaligis menyatakan hasil survei Polmark Researsh Center terhadap calon walikot Bitung kurang cermat dan sangat berpihak terhadap salah satu kandidat. Itu dibuktikan dari sejumlah fakta yang didapati OC Kaligis ketika Polmark Researsh Center menyatakan kandidat Max Lomban yang paling unggul dibandingkan Anthonius Supit
“Ada enam catatan yang saya dapati dalam hasil survei Polmark Researsh Center sehingga meminta survei kembali dilakukan,” kata OC Kaligis dalam suratnya kepada Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Fakta pertama tulis OC Kaligis yang juga menjabat Ketua DPW Sulut adalah, survei dilakukan kepada objek yang sama dan data yang sama, akan tetapi hasil berbeda. Fakta kedua, hasil survei melebihi 100%, yakni 101%.
“Fakta ketiga,etnis pemilih yang tidak masuk seagai peilih dalam laporan survei. Seperti Gorontalo danBolaang Mangondow harus masuk sebai etnis pemilih dan tingkat pendidikan tiak boleh mencantumkan kuliah, seharusnya sarjana,” katanya
Fakta keempat, hasil survei tidak didukung dengan lampran basic data, seharusnya ada rekomendasi survei. Fakta kelima, yang melakukan survei harus memberikan data seakurat mungkin karena metode survei yang digunakan adalah metode wawancara.
“Fakta keenam, data elektabilitas simulasi dua nama menunjukkan keberpihakan dan ketidakprofesionalan Polmark Researsh Center. Anthonius Supit dilakukan survei dengan lima kandidat, sedangkan Max Lomban dengan tujuh kandidat,” katanya.(abinenobm)
OC Kaligis
Bitung – Ketua Mahkama Partai Nasdem, Otto Cornelis (OC) Kaligis menyatakan hasil survei Polmark Researsh Center terhadap calon walikot Bitung kurang cermat dan sangat berpihak terhadap salah satu kandidat. Itu dibuktikan dari sejumlah fakta yang didapati OC Kaligis ketika Polmark Researsh Center menyatakan kandidat Max Lomban yang paling unggul dibandingkan Anthonius Supit
“Ada enam catatan yang saya dapati dalam hasil survei Polmark Researsh Center sehingga meminta survei kembali dilakukan,” kata OC Kaligis dalam suratnya kepada Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Fakta pertama tulis OC Kaligis yang juga menjabat Ketua DPW Sulut adalah, survei dilakukan kepada objek yang sama dan data yang sama, akan tetapi hasil berbeda. Fakta kedua, hasil survei melebihi 100%, yakni 101%.
“Fakta ketiga,etnis pemilih yang tidak masuk seagai peilih dalam laporan survei. Seperti Gorontalo danBolaang Mangondow harus masuk sebai etnis pemilih dan tingkat pendidikan tiak boleh mencantumkan kuliah, seharusnya sarjana,” katanya
Fakta keempat, hasil survei tidak didukung dengan lampran basic data, seharusnya ada rekomendasi survei. Fakta kelima, yang melakukan survei harus memberikan data seakurat mungkin karena metode survei yang digunakan adalah metode wawancara.
“Fakta keenam, data elektabilitas simulasi dua nama menunjukkan keberpihakan dan ketidakprofesionalan Polmark Researsh Center. Anthonius Supit dilakukan survei dengan lima kandidat, sedangkan Max Lomban dengan tujuh kandidat,” katanya.(abinenobm)