Airmadidi – Kinerja BPJN XI kembali dipertanyakan. Kali ini, puluhan massa Federasi Buruh Indonesia (FBI) sekitar pukul 12.30 wita menduduki gedung BPJN XI di Desa Suwaan, Kecamatan Kalawat Minut.
Kedatangan mereka guna mempertanyakan 31 proyek yang dimenangkan kontraktor luar Minut.
“Kami menduga ada kong kalikong antara oknum BPJN dengan kontraktor luar. Dimana 31 paket proyek yang dilelang semua kontraktor berasal dari luar. Ada apa? Ini kan jelas-jelas merugikan daerah,” kritik Koordinator Aksi Ali Lesar yang juga Ketua FBI Sulut.
Alexander Mellese salah satu orator dalam orasinya menilai, BPJN telah melakukan diskriminasi terhadap kontraktor lokal soal distribusi pelaksanaan proyek.
Menurutnya, BPJN tidak menghayati program nawa cita yang digagas Presiden Jokowi maupun Gubernur Sulut soal menggagas pembangunan dari pinggiran termaksud pemberdayaan kontraktor lokal.
“Secara tegas kita menilai BPJN harus bertanggungjawab. Olehnya, kalau dalam waktu satu minggu tidak direspon maka kita akan kembali turun dengan massa besar,” beber Mellese.
Merespon tuntutan pendemo, Kepala Tata Usaha (TU) Chanes Robby Walang mengajak diskusi. Lewat Pertemuan tersebut, Walalang berjanji menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan pendemo.
“Memang saat ini kepala BPJN tidak berada di tempat. Makanya aspirasi kita terima dan selanjutnya dikomunikan ke level atas guna mencari soulsi soal persoalan ini,” janji Walalang.(findamuhtar)