Tompaso – Aksi blokir jalan masuk proyek pengeboran milik Pertamina di Desa Tember Kecamatan Tompaso akar permasalahannya hanya sepele. Berdasrkan informasi yang dihimpun, pihak Pertamina ternyata dinilai telah mengabaikan kesepakatan untuk mensosialisasikan seluruh aktivitasnya kepada masyarakat khususnya rencana masuknya alat-alat pengeboran di lokasi proyek.
Menurut Camat Tompaso Nancy Mawuntu, kedatangan kendaraan berukuran besar pada Selasa (7/1/2014) lalu sama sekali tidak ada penyampaian. Belum laggi ditambah soal kompensasi perusahaan kepada masyarakat mengenai perekrutan tenaga kerja yang sedikit bermasalah. Mungkin karena hal itu masyarakat melakukan aksi tutup jalan masuk proyek tersebut.
“Rabu kemarin sudah ada pertemuan. Kami dari Pemerintah Kecamatan sempat dibuat bingung dengan pertanyaan seorang perwakilan Pertamina yaitu mengenai apa yang harus disosialisasikan. Kami menanggapi dengan mengatakan bahwa soal apa dan bagaimana bentuk sosialisasi mengenai alat-alat tersebut itu yang tahu Pertamina sendiri bukan bertanya balik kepada pemerintah,” kata Mawuntu.
Pada akhirnya, sosialisasi dari pihak Pertamina dilakukan. Masyarakat yang turut menghadiri pertemuan tersebut pun menerima. Dengan demikian, peralatan pengeboran yang sempat diungsikan ke tempat lain kini sudah diijinkan pemerintah dan warga untuk masuk ke lokasi. Pantauan BeritaManado hari ini, tampak para pekerja melakukan persiapan peralatan yangg akan digunakan untuk kegiatan pengeboran. (Frangki Wullur)
Tompaso – Aksi blokir jalan masuk proyek pengeboran milik Pertamina di Desa Tember Kecamatan Tompaso akar permasalahannya hanya sepele. Berdasrkan informasi yang dihimpun, pihak Pertamina ternyata dinilai telah mengabaikan kesepakatan untuk mensosialisasikan seluruh aktivitasnya kepada masyarakat khususnya rencana masuknya alat-alat pengeboran di lokasi proyek.
Menurut Camat Tompaso Nancy Mawuntu, kedatangan kendaraan berukuran besar pada Selasa (7/1/2014) lalu sama sekali tidak ada penyampaian. Belum laggi ditambah soal kompensasi perusahaan kepada masyarakat mengenai perekrutan tenaga kerja yang sedikit bermasalah. Mungkin karena hal itu masyarakat melakukan aksi tutup jalan masuk proyek tersebut.
“Rabu kemarin sudah ada pertemuan. Kami dari Pemerintah Kecamatan sempat dibuat bingung dengan pertanyaan seorang perwakilan Pertamina yaitu mengenai apa yang harus disosialisasikan. Kami menanggapi dengan mengatakan bahwa soal apa dan bagaimana bentuk sosialisasi mengenai alat-alat tersebut itu yang tahu Pertamina sendiri bukan bertanya balik kepada pemerintah,” kata Mawuntu.
Pada akhirnya, sosialisasi dari pihak Pertamina dilakukan. Masyarakat yang turut menghadiri pertemuan tersebut pun menerima. Dengan demikian, peralatan pengeboran yang sempat diungsikan ke tempat lain kini sudah diijinkan pemerintah dan warga untuk masuk ke lokasi. Pantauan BeritaManado hari ini, tampak para pekerja melakukan persiapan peralatan yangg akan digunakan untuk kegiatan pengeboran. (Frangki Wullur)