RATAHAN – Terkait dengan banyaknya pengeluhan petani mengenai penyuluh yang kurang objektif di lapangan, maka pihak Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4k) melakukan pembekalan terhadap para penyuluh lapangan mereka.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BP4K Minahasa Tenggara, Herman Kosakoy SE. Menurutnya, seiring dengan pengeluhan dari para petani, maka pihaknya bertindak untuk melakukan pembekalan tambahan pada penyuluh lapangan, agar bisa mengerti lebih tentang pertanian.
“Supaya ketika turun lapangan, mereka tahu apa yang menjadi kendala serta memberikan pemahaman pengelolahan pertanian yang benar pada petani,’’ ungkapnya.
Ditambahkannya, tidak semua penyuluh lapangan yang memang kurang
objektif. Dan kemungkinan ada juga petani yang tidak mengikuti kelompok tani,
sehingga tidak cermat dalam mengelolah pertanian mereka.
‘’Jadi hal itu bukan semuanya kesalahan para penyuluh. Tapi, ada petani yang tidak mengikuti kelompok tani,’’ ujarnya.
Tambahnya, para petani yang belum tergabung dalam kelompok tani, agar
supaya dapat bergabung untuk mendapatkan pelayanan dari pada penyuluh. “Petani jangan bekerja sendiri, tapi setidaknya mempunyai kelompok. Sehingga para penyuluh tidak kesusahan juga di lapangan,’’ tambah Kosakoy. (har)
RATAHAN – Terkait dengan banyaknya pengeluhan petani mengenai penyuluh yang kurang objektif di lapangan, maka pihak Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4k) melakukan pembekalan terhadap para penyuluh lapangan mereka.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BP4K Minahasa Tenggara, Herman Kosakoy SE. Menurutnya, seiring dengan pengeluhan dari para petani, maka pihaknya bertindak untuk melakukan pembekalan tambahan pada penyuluh lapangan, agar bisa mengerti lebih tentang pertanian.
“Supaya ketika turun lapangan, mereka tahu apa yang menjadi kendala serta memberikan pemahaman pengelolahan pertanian yang benar pada petani,’’ ungkapnya.
Ditambahkannya, tidak semua penyuluh lapangan yang memang kurang
objektif. Dan kemungkinan ada juga petani yang tidak mengikuti kelompok tani,
sehingga tidak cermat dalam mengelolah pertanian mereka.
‘’Jadi hal itu bukan semuanya kesalahan para penyuluh. Tapi, ada petani yang tidak mengikuti kelompok tani,’’ ujarnya.
Tambahnya, para petani yang belum tergabung dalam kelompok tani, agar
supaya dapat bergabung untuk mendapatkan pelayanan dari pada penyuluh. “Petani jangan bekerja sendiri, tapi setidaknya mempunyai kelompok. Sehingga para penyuluh tidak kesusahan juga di lapangan,’’ tambah Kosakoy. (har)