Ratahan – Jemaat GPSDI Alfa Omega Ratatotok berharap adanya perhatian pemerintah kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara (Mitra) terhadap musibah kebakaran yang menghanguskan rumah gereja dan pastori jemaat tersebut beberapa waktu lalu.
Diungkapkan Deddy Rundengan, pasca terjadinya musibah kebakaran, belum sekali pun jemaat mendapat kunjungan dari pihak pemerintah kabupaten. Untuk itu, selaku warga jemaat dan masyarakat dirinya meminta agar pemerintah kabupaten dibawa kepemimpinan bupati James Sumendap SH dan wakil bupati Ronald Kandoli (JS-RK) dapat sedikit memberikan perhatian guna meringankan beban jemaat dalam melakukan perbaikan.
“Melalui gembala dan panitia jemaat kami sudah beberapa kali menyodorkan permohonan bantuan ke Pemkab. Hanya saja jawabannya belum bisa karena baru menerima bantuan untuk pembangunan pada 2012 lalu,” kata Teddy Rundengan, Senin (4/11).
Jemaat GPSDI Alfa Omega sendiri oleh Pemkab Mitra kata Rundengan, baru bisa menerima bantuan pemerintah selang tiga tahun ke depan atau pada 2016. “Alasannya hanya itu, karena baru dapat bantuan tahun lalu. Yang anenhnya, kenapa kita (jemaat GPSDI, red) baru bisa dibantu tiga tahun kemudian. Ini aturan darimana yang dimabil. Jelas-jelas ini sebuah musibah atau bencana non alam yang harus diperhatikan pemerintah,” terang dia.
Atas alasan tersebut, dirinya secara tegas menyayangkan respon pemerintah tersebut. “Kalo memang tidak bisa dibantu, ya sudah tidak masalah. Tapi paling tidak pemerintah menyempatkan waktu untuk melihat langsung kondisi yang ada. Apalagi ini bicara rumah ibadah,” tegasnya.
Menariknya kata Deddy, sejak dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Mitra, JS-RK sudah beberapa kali melakukan kunjungan di wilayah Ratatotok. Bahkan dari kunjungan ini, dua kali diantaranya bupati dan wakil sempat bermalam di lokasi wisata Pantai Lakban. Namun demikian kedunya belum sekali menyempatkan waktu mengunjungi rumah gereja dan pastori yang terbakar itu.
“Terkesan ada sesuatu yang membuat bupati dan wakil enggan mengunjungi jemaat GPSDI. Tapi saya berharap tidak demikian, karena bagaimana pun kita jemaat adalah masyarakat Mitra,” tukasnya. (Rulan Sandag)