BITUNG — Rencana dan janji Pemprov Sulut untuk melanjutkan pembangunan jalan lingkar Lembeh diduga hanya sebagai wacana. Pasalnya hingga kini, belum ada realisasi dari pihak Pemprov untuk mulai melakukan pembangunan jalan lingkar tersebut yang telah berhenti sekian tahun pembangunannya.
“Pemerintah Sulut hanya tahu berjanji tanpa bisa merealisasikan, padahal jalan lingkar Lembeh sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk menopang pertumbuhan ekonomi di pulau Lembeh. Namun sayang hanya sebatas wacana karena belum ada realisasinya,” kata salah-satu pengurus LSM Lembeh Bersatu, Naomi Mundu, Kamis (28/04).
Mundu sendiri menilai, kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh hanya sebatas wacana dan jadi ajang politik. Karena setiap pemilukada, janji-janji untuk melanjutkan pembangunan jalan lingkar Lembeh sangat kuat dikumandangkan oleh sejumlah kandidat, namun kenyataannya tidak pernah dibuktikan.
“Belum jelas kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh, kini mulai lagi muncul wacana pembangunan jembatan Lembeh yang katanya akan menghubungkan daratan kota Bitung dengan pulau tersebut. Padahal saat ini jalan lingkar Lembeh yang sangat dibutuhkan masyarakat,” tambahnya.
Senada dengan apa yang dikatakan Mundu, anggota DPRD Provinsi Sulut, Jhon Dumais yang tak lain adalah utusan warga kota Bitung, mengaku belum ada alokasi anggaran dalam APBD Provinsi untuk kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh.
“Yang ada hanya perbaikan drainase di sejumlah wilayah kota Bitung kurang lebih Rp 1 miliar, sedangkan anggaran untuk jalan lingkar Lembeh masih sementara kami perjuangkan,” tutur Dumais.
Dumais sendiri mengaku sangat menyesalkan pejabat yang selama ini selalu
berjanji untuk segera menuntaskan pembangunan jalan lingkar Lembeh tapi tidak merealisasikannya.
“Ujung-ujungnya kami yang dikejar-kejar, namun kami tetap berharap dukungan dan doa dari masyarakat kota Bitung agar kita bisa mendapat anggaran untuk kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh tersebut,” tukasnya. (en)
BITUNG — Rencana dan janji Pemprov Sulut untuk melanjutkan pembangunan jalan lingkar Lembeh diduga hanya sebagai wacana. Pasalnya hingga kini, belum ada realisasi dari pihak Pemprov untuk mulai melakukan pembangunan jalan lingkar tersebut yang telah berhenti sekian tahun pembangunannya.
“Pemerintah Sulut hanya tahu berjanji tanpa bisa merealisasikan, padahal jalan lingkar Lembeh sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk menopang pertumbuhan ekonomi di pulau Lembeh. Namun sayang hanya sebatas wacana karena belum ada realisasinya,” kata salah-satu pengurus LSM Lembeh Bersatu, Naomi Mundu, Kamis (28/04).
Mundu sendiri menilai, kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh hanya sebatas wacana dan jadi ajang politik. Karena setiap pemilukada, janji-janji untuk melanjutkan pembangunan jalan lingkar Lembeh sangat kuat dikumandangkan oleh sejumlah kandidat, namun kenyataannya tidak pernah dibuktikan.
“Belum jelas kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh, kini mulai lagi muncul wacana pembangunan jembatan Lembeh yang katanya akan menghubungkan daratan kota Bitung dengan pulau tersebut. Padahal saat ini jalan lingkar Lembeh yang sangat dibutuhkan masyarakat,” tambahnya.
Senada dengan apa yang dikatakan Mundu, anggota DPRD Provinsi Sulut, Jhon Dumais yang tak lain adalah utusan warga kota Bitung, mengaku belum ada alokasi anggaran dalam APBD Provinsi untuk kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh.
“Yang ada hanya perbaikan drainase di sejumlah wilayah kota Bitung kurang lebih Rp 1 miliar, sedangkan anggaran untuk jalan lingkar Lembeh masih sementara kami perjuangkan,” tutur Dumais.
Dumais sendiri mengaku sangat menyesalkan pejabat yang selama ini selalu
berjanji untuk segera menuntaskan pembangunan jalan lingkar Lembeh tapi tidak merealisasikannya.
“Ujung-ujungnya kami yang dikejar-kejar, namun kami tetap berharap dukungan dan doa dari masyarakat kota Bitung agar kita bisa mendapat anggaran untuk kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh tersebut,” tukasnya. (en)