Sonder, BeritaManado.com — Pastor Juan Alonso Fernandez MSC dijuluki ‘Nyong Sonder’ oleh Fareck Cummunity sebagai bentuk apresiasi terhadap karya pelayanannya bagi warga Sonder khususnya Desa Sendangan di era tahun 1964 – 1965.
Hal itu dibenarkan Penasehat Fareck Community Jeinner Rawung kepada BeritaManado.com, Minggu (10/1/2021).
Menurutnya, sebutan tersebut memang bukanlah sebuah gelar kehormatan secara resmi yang lazim diberikan oleh lembaga pemerintah atau swasta terhadap seseorang yang dinilai berjasa.
“Pastor Alonso adalah misionaris yang total melayani umat di Sonder. Menurut saya, jika memndengar cerita dari para orangtua, kehadiran Pastor Alonso di Sonder juga dirasakan maknanya oleh masyarakat secara umum. Ia memang menjadi teladan dan dampaknya sampai sekarang hingga seterusnya,” ungkap Jeinner Rawung.
Salah satu tokoh yang berjiwa muda di Sonder ini menekankan bahwa dengan totalitas pelayanan yang dilakukan, hal itu menandakan Pastor Alonso sapaan akrabnya memiliki kepedulian terhadap kemanusiaan dan spiritual kepada orang Sonder, maka beliau sangat layak disebut Nyong Sonder.
“Kami warga Sonder khususnya yang tergabung dalam Fareck Community turut merasa bangga bahwa misionaris yang dulunya pernah melayani di Sonder ini walau hanya beberapa tahun, tidak lama lagi akan mendapat gelar Beato,” ujarnya.
Beatifikasi itu sendiri adalah salah satu tahap untuk menjadikan seseorang yang telah meninggal menjadi Santo atau orang suci dalam Gereja Katolik.
(Frangki Wullur)