Manado, BeritaManado.com — Sejumlah hamba Tuhan di Sulut sudah ancang-ancang terlibat pada kontestasi Pemilihan Serentak.
Iklim politik ini disebut sebagai konsekuensi sistim pemilihan kepala daerah langsung, sebagaimana dipaparkan Dosen Kepemiluan FISIP di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Ferry Liando.
Sebenarnya kata Ferry Liando, fenomena ini sudah ramai terjadi di Pulau Jawa.
Namun kata Ferry, di sana yang didorong bukan pendeta melainkan para artis.
“Yang dikejar adalah suara. Sehingga tokoh masyarakat dengan banyak pengikut, biasanya jadi sasaran elit parpol dipasangkan pada pilkada,” kata Ferry Liando kepada BeritaManado.com, Senin (27/7/2020).
Berkaca di Pulau Jawa itu, lanjut Liando, artis selalu dianggap memiliki banyak idola dan nama populer.
Sayang kata dia, sebagian besar diantara mereka hanya dimanfaatkan untuk kepentingan elektoral belaka.
“Selebihnya tidak akan mendapat apa-apa ketika menjabat. Dicky Chandra mundur dari Wakil Bupati Garut, Pasha Ungu kemungkinan akan pamit sebagai Wakil Walikota Palu. Sikap para artis ini karena mereka tak diberi ruang dalam pengambilan keputusan,” tegasnya.
Potensi ini kata Liando, rawan terjadi jika para tokoh agama maju berkompetisi.
Apalagi jika posisinya sebagai wakil kepala daerah.
“Kepentingan elit terhadap mereka hanya sebatas pemenangan. Setelah itu akan kesulitan dan tidak akan mampu mendominasi kewenangan kepala daerah. Apalagi pengalaman sebelumnya hanya sebatas relasi dengan jemaat,” jelasnya.
Memang kata Ferry, pencalonan tokoh agama tidak melanggar aturan.
Sepanjang syarat calon dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada dipenuhi.
“Cuma yang perlu dicegah, jangan sampai posisi mereka hanya dimanfaatakan sebagai ‘vote getters’,” tandasnya.
Catatan media ini, setidaknya empat pendeta bersiap menjadi peserta pilkada meskipun tahapan pencalonan belum final.
Pertama ada Pdt Lucky Rumopa, yang digadang sebagai menjadi peserta di Pilwalkot Manado.
Berikutnya Pdt Petra Jani Rembang.
Beliau adalah Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM yang berencana meramaikan Pilkada Minahasa Selatan
Ketiga, Pdt Hendry Runtuwene yang kabarnya diajukan DPW Partai Nasdem ke DPP dalam penyaringan akhir bakal Cawagub mendampingi Vonny Anneke Panambunan di Pilgub.
Dan terakhir Teddius Kuemba Batasina, dari Kerapatan Gereja Protestan di Minahasa (KGPM) di Pilkada Bitung.
(Alfrits Semen)